Kamis, 18 Agustus 2011

Perjuangan untuk mendapatkan foto pak B.J Habiebie


Kairo, Gedung ACC, tanggal 6 Juni 2011 adalah hari yang mana membuat diriku entah lupa akan diriku ini siapa. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa orang seperti aku bisa bertemu dengan Pak Habibi. " panggil saja saya eyang, karena saya adalah eyang kalian kan? Itulah penggalan kalimat beliau. Dari awal aku sudah berniat bahwa aku ingin bertanya saat ada forum tanya jawab eh,,,ternyata acara inin di moderatori oleh pak dubes. Wal akhir aku tidak terpilkih menjadi penanya yang handal, yah wajar saja memang aku orang biasa jadi tidak terpilih deh,hehehe. Tapi semangat untuk menjumpai Eyang Habibi tidak terputus seperti itu saja. Aku masih teringat lagu Joshua yang menyanyikan dengan penggalan kata " bikin pesawat terbang seperti pak Habibi.....". Saat itu aku masih kecil aku hanya bisa mengikuti nyanyian Joshua, sempat terpikir olehku kapankah aku bisa menemui beliau. Dan akhirnya kini terjawab bahwa saat ini aku bisa menyaksikan dengan kasat mataku ini. Aku terharu tak bisa berucap saat beliau akan terbang  ke Mesir. Walaupun aku tak bisa dilihat oleh beliau, namun beliau bisa mendengar suaraku saat aku memanggil Eyang. Beliau menoleh dan saat itu aku foto. Diatas itulah perjuangan mencari foto beliau dengan dekat. Sebenarnya aku ingin berpose dengan beliau, tapi dilihat dari bodyguardnya yang banyak jadi aku kalahsaing. Tahukah kawan, bagaimana aku mendapatkan foto beliau? Dengan kucuran keringat yang deras aku mengejar beliau, aku menerobos di sela-sela orang-orang yang ingin mengambil fotonya dan disela-sela bodyguard yang bertubuh besar dan kuat itu. Aku tak sadar bahwa itu diriku bahwa diriku seorang perempuan. Hanya aku dan adik kelasku dari Jakarta yang mengejar Beliau sampai ke mobil. Aku terus mengejar sampai-sampai aku terjatuh dan tersikut orang-orang yang berjas hitam aku tak hiraukan itu semua yang ada dalam pikiranku hanya ingin bertemu beliau dengan dekat. Aku memanggil-manggil. "eyang....eyang....jangan pergi dulu". seketika itu dia masih berdiri di dalam mobil, aku juga masih disamping mobil beliau dan ternyata aku didorong oleh orang yang berjas hitam entah itu siapa. Dadaku terasa sakit  Eyang masih menatapku iba dengan sorot matanya yang sayu. Eyang dipersilahkan masuk ke dalam mobil. Akhirany Eyang masuk ke dalam mobilo, sedangkan aku masih memanggil " Eyang....Eyang...Eyang...hadap sini eyang". aku foto Eyang di dalam mobil. Saat itu aku senang betul bisa bertatapmuka langsung dengan Eyang. " Eyang, doakan kita supaya sukses ya Eyang....doakan ya Eyang....". Masih sempat kata itu terucap sebelum Eyang meninggalkan kami.
" Kalau sudah memulai pasti tak akan berhenti". Ya, kata-kata itu dari Eyang untuk menjadi orang sukses dan tak pernah mengenal putus asa. Foto ini aku ambil dari temanku saat berada di Wisma nusantara. Jika aku teringat saat aku melangkah untuk mengejar-ngejar beliau memang lucu dan ingin tertawa. Aku tak sadar bahwa itu adalah diriku kawan. heheheheh.....

1 komentar:

  1. hahaha... mbak iis emang berbakat jadi reporter handal nih kayaknya,,,^_^,.

    chayoo is...!!!

    BalasHapus