tag:blogger.com,1999:blog-56130963052137892162024-03-13T21:53:28.345-07:00Goresan pena Qkhoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-36497733631392208592013-07-12T09:04:00.002-07:002013-07-12T09:04:53.580-07:00Jadikan aku sebagai penjaga ayat_MuHari ini tepat setahun sudah aku tak bertatap dengan keluarga itu. Sepulang dari Kanada mereka menyuruhku ke rumahnya, hari ini keputusan terakhir kuterima dari keluarga angkatku. Yah, aku tahu ini semua hanyalah titipan dari Allah, dan masih banyak orang yang dibawahku yang masih sangat membutuhkan. Namun mereka tetap berbaik hati bahwa ada pengganti dari mereka, tapi aku tak bisa tinggal serumah dengan mereka. Karena untuk saat ini aku ingin fokus mempelajari al-Qur'an sebelum aku pulang ke Indonesia.<br />
<br />
Aku sangat berterimakasih dengan keluarga angaktku yang telah membantu kehidapanku selama aku belajar di Universitas Al-Azhar. Dan saat ini kesepakatan kita sudah selesai, kini aku memulai kehidupanku yang dulu lagi ya kembali dari awal memulai mencari penghidupan kesana -kemari. Aku tetap bersyukur mereka telah mengasuhku selama kurang lebih 2,5 tahun lamanya dan jasa-jasa mereka akan selalu ku ingat sampai akhir hayatku. Kesepakatanku dengan mereka cukup sampai aku kuliyah. Dan kini aku sudah tak kuliyah lagi Ya Allah aku memohon kepada-Mu kasih jalan kepada Hamba, yang terbaik bagi hamba Amiin.<br />
<br />
Sebenarnya sedih juga ketika cukup sampai disini, namuan aku tahu ini adalah yang terbaik dari Allah bagiku. dan hak itu untuk orang yang lebih membutuhkan dari diriku. Dan untuk mulai hari ini aku kembali seperti dulu lagi 4 tahun yang lalu sebelum aku bertemu dengan keluarga angkatku. Tak terasa waktu begitu cepat bergulir dan unutk selanjutnya aku ingin fokus menyempurnakan al-Qur'anku sebelum aku pulang nanti.<br />
<br />
Tuntunlah aku dijalan-Mu Allah yang terbaik bagi diriku. Aku ingin menjadi penjaga ayat-ayatmu sampai akhir hayatku kelak. Tetapkanlah aku selalu istiqomah, tunjukan aku jalan yang terang. Ya Allah mudahkanlah aku mengingat ayat-ayatmu dan mempelajarinya dengan sebaik-baiknya, ya Allah tuntaskanlah segala urusan duniaku sehingga aku lebih fokus untuk menjaga kalam-Mu yang mulia. amiiin Allahumma sholli a'la sayyidina Muhammad.khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-89401388716503263582013-02-27T21:52:00.001-08:002013-02-27T21:52:00.491-08:00 Angan-angan laluAku tak ingin kau terluka, biarkan saja waktu nanti yang menjawabnya. Moga saja kau tak akan mengenangku dalam kehidupanmu, bagaimana kau bisa mengenangku jika kita tak pernah bertemu dan tak pernah bertegur sapa. Kau begitu diam dihadapanku, namun dihadapan kawan-kawanku kau bisa tersenyum dan tertawa. Pernah saat kita bertatap muka, kau hanya diam dan aku hanya membatin. Aku takut jika kau tak mengenaliku. Memang aku bukan siapa-siapa dan tak berarti dalam kehidupanmu. Namun, aku cukup bahagia melihatmu dari kejauhan.<br />
<br />
Aku ingat, hanya sekali kau menegurku itupun dengan nada yang bagaimana tak semestinya, ya ternyata kau tahu namaku. Saat itu aku senang, namun hanya beberapa detik saja. Itupun sudah cukup bagiku, aku hanya ingin melihatmu bahagia itu demi kebaikanmu. Wahai bintang malam sampaikan salam padanya meski ku takbisa melihat wajahnya, hanya bayangnya yang hadir di hadapanku. Mungkin ini yang terbaik bagi diriku.<br />
<br />
khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-38947632896988118732013-02-18T09:48:00.002-08:002013-02-18T09:48:51.421-08:00Metro (kereta bawah tanah) el-DemerdeshSiang ini hawa begitu dingin di asramaku Jamiiyah syar'iyah, kupaksakan diri ini melangkahkan kakiku beranjak dari naunganku menuju SIC (Sekolah Indonesia Cairo). Setiap hari Senin jadwal mengajar anak-anak berkebangsaan Mesir menari Bali. Yah, aku hanya berfrofesi sebagai penari. Padahal sewaktu aku masih kecil, aku tidak diperbolehkan bapak untuk mengikuti les tari di Banjar. Aku hanya mengawang pikiranku saat guruku pernah mengajariku tari Pendet. Sebenarnya aku juga belum terlalu bisa kisi-kisi tari Pendet, namun aku tetap berusah supaya aku bisa mengajari anak-anak berkebangsaan Mesir yang belajar bahasa Indonesia di Puskin (Pusat Kebudayaan Indonesia) yang 1 tempat dengan SIC.<br />
Perjalananku selalu merasa sepi namun pikiranku tak selalu sepi dengan selalu mengingat-Mu Allah. Sebenarnya berjalan sendiri dengan menempuh jarak yang lumayan jauh, meraskan diri ini selalu was-was. Wajar saja was-was, karena diriku seorang perempuan. <br />
<br />
5 kali metro (kereta bawah tanah) selalu penuh dan orang-orang selalu berebutan tuk memasukinya. Aku hanya diam dan menekuni kembali membaca Al-Quran yang selalu menemaniku pergi dimanapun dan kapan pun. Wah itu datang lagi metronya batinku. Aku menyiapkan diri untuk berebutan, namun apalah daya memang aku berparas Asia dan tubuhku terhimpit disela-sela orang yang berebut akan keluar dan masuk. aku tetap ditengah-tengah mereka. Huh, aku gagal lagi untuk masuk. Metro yang ke tujuh datang, Ya Allah mudahkan urusanku batinku. Aku segera mengerahkan tenaga untuk masuk walaupun aku pendek dan badanku kecil, aku pasti bisa masuk. Lihat apa yang terjadi, oh no ternyata ibu-ibu mendorongku untuk masuk ke dalam metro, aku hanya ikut arus ibu-ibu. Hahahaahh, aku tertawa terkekeh-kekeh aku tak menyangka ibu-ibu dibelakangku pun juga ikut tertawa yang pertama kali melihat kepanikanku. Ya Allah kekuatan ibu-ibu itu sungguh luar biasa.<br />
Kakiku menginjak perempuan Mesir yang tak berhijab, dia langsung mendunggus kesal. kubalikan badanku. " Iam sorry Miss". Dia langsung tersenyum karena aku bukan orang Mesir. Dan dia bertanya, " Inti min Shin? (kamu dari China). Aku menjawab " La'ah. Ana min Andunisy. (bukan. aku dari Indonesia). Setiap orang yang melihatku pasti mengira aku orang China, padahal mataku tidak sesipit orang China.<br />
<br />
Sampai di stasiun Assyuhada' yang dulunya sebelum revolusi stasiun itu bernama Mubarok, tapi setelah turunnya presiden Mubarok nama itu dirubah menjadi Assyuhada', aku ganti tujuan untuk menyambung ke arah tujuanku behous. Handphoneku berdering nyaring sekali, biasa hp pasaran hohohoh ternyata pak Wahyudi. Ada gerangan apa ini?<br />
" lagi dimana Is? wah, Is ternyata anak-anak Mesir galk datang untuk hari ini dan mereka mengusulkan hari Kamis. Kamu bisa? Maaf baru telpon kemarin lupa ngasih kabar".<br />
Batinku bergejolak, "Yah, pak bisa". Langkahku semakin lelah dan menggrutel di hati. Wah, jangan berfikiran negatif Is semua pasti ada hikmahnya, datang bisikan yang mengahampiriku. Yah, aku bergegas semangat untuk pulang ke asrama. Ops, ternyata aku lupa, hari ini ada undangan tasyakuran Mbak alfi, Nelly dan Mbak Bibeh akan berangkat umroh tanggal 24 Februari 2013. Aku terharu mendengar mereka akan umroh, sebenarnya aku ingin sekali umroh namun aku harus memikirkan biaya hidupku dulu di negeri kinanah ini.<br />
<br />
Lumayan penghasilanku ada tawaran mengajar tari di puskin, itu sungguh rezeki yang tiada terkira. Tapi perjalanan yang sungguh melelahkan, pulang malam hari dan berjalan seorang diri. Akhirnya sampai saat ini aku terbiasa dengan pekerjaan ini, aku yakin Allah selalu melindungi hamba-hamban-Nya.<br />
<br />
<br />
<br />khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-31110576867687890712012-09-22T07:56:00.000-07:002012-09-22T07:56:18.830-07:00My Timemungkin tak banyak ada orang yan sepertiku. susah senang ku tapaki satu demi satu. pahitnya dunia sudah banyak yang sering aku lewati. cucuran deras keringat yang selalu mengalir di setiap tengah langkahku. tak terasa kerutan di dahikupun semakin menambah. kini, sudah 3 tahun ku menapaki kaki ini di negeri ini. Tiggal setahun lagi aku lulus, amin. Namun, sudah pantaskah aku terjun ke dunia mengemban amanah ini? Rasanya diri ini semakin takut untuk menghadapi dunia. Mau jadi apa, kemana dan dengan siapa?<br />
<br />
Jika aku ingat perjalananku yang sangat penuh dengan jurang. kerja serabutan kesana kemari, tapi tak pernah kuhiraukan sampai diri ini terjatuh dalam air lumpur yang dangkal. Seluruh sepatuku pun kotor dilumuri lumpur yang menempel di sepatuku. Disini aku sendiri, yah sendiri. Aku tak layaknya punya teman yang selalu siap menemaniku, teringat temanku di Indonesia yang siap menemaniku kapan saja namun itu dulu sekarang sudah tidak lagi. Kisaran jarak yang amat jauh. Aku merindukan sosok teman. Bukan hanya waktu minta tolong saja datang ke kita. Sebenarnya diri ini ingin seperti teman2 lain yang memiliki suolmet sendiri2. Tapi aku tahu aku bukan orang seperti itu, aku tahu bisa menjalaninya sendiri. Asalkan Allah selalu bersamaku. Aku bahagia menjadi diri sendiri dan tak bergantung pada orang lain.<br />
<br />
Jika teringat daerah Kairo ini, yang begitu banyak kejahatan. pencopetan, pendobrakan, penodongan itu pun semua yang kena mayoritas orang asing dan yang paling sering berparas Asia. Aku hanya bisa berdoa dalam hati, Ya Allah jagalah setiap langkah hamba. Sebenarnya diri ini juga merasa takut, tapi meski bagaimana lagi? inilah perjuangan hidup. Perjalanan hidupku masih panjang, bukan hanya main-main.<br />
<br />
Al-Qur'an, begitu sulitnya jika ku harus menghapalnya. Tetapi Al-Qur'an bukan hanya untuk di hapal saja. Dipahami artinya dalam-dalam sampai masuk ke hati dan ingat jangan sampai tidak memperhatikannya setiap hari dan setiap waktu. Itu yang tersirat dalam Al-Qur'an adalah kata-kata Allah SWT. Allah tidak menghumbar janji2_Nya. bukan seperti manusia yang banyak menghumbar janji. Dari penggalan kalam-kalam Ilahi lah aku bisa merasakan jka diri ini tak pernah sendiri. Allah selalu bersama kita dan meniolong hamba-hambap_Nya. <br />
<br />
Aku menyetor hapalanku di Darosah tempat Syeik Nabil. Disana aku baru mengapal beberapa juz, banyak teman-teman darimancan negara yang bersemangat menghapal. Ketika sudah menghapal satu surat, kembali hapalan kita diulang kembali dengan sistem ujian. Soal diambil dari ayat2 secara acak, menjadikan bingung. Maka dari itu Al-Qur'an tak lebih dari sekedar hapaln, tapi harus menyatu dengan jiwa dan raga. Tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk merekatkan hatiku dengan Al-Quran. Amin.<br />
<br />
<br />khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-51430876078727430492012-06-04T15:10:00.003-07:002012-06-04T15:10:49.890-07:00Hanya Pada-Mu Tempatku Bersimpuh<br />
<br />
<br />
Entah mengapa dengan diri ini yang begitu takut. Telah kujalani ujian Al-Azhar. Dan aku merasa tak banyak yang aku bisa kerjakan. Aku nggak tau harus bagaimana ya Allah. Aku bingung, saat masuk ruangan ujian, apa-apa yang di otakku kebanyakan yang lupa. Aku tak tahu bagaimana cara belajar yang benar. Aku bingung.... namun aku tetap berusaha untuk mendalami satu kata demi kata. <br />
<br />
Hati ini makin risau saat ku dengar kabar yang memang tak menenangkan pikiran. Aku sadar aku siapa dan darimana. Namun saat mendengar kenyataan seperti ini membuatku semakin risau. Namun aku masih punya Allah. Bantu hamba Ya, Allah. Hanya pada-Mu tempatku bersimpuh. Tak ada tempat selain Engkau. Kini ku hanya bisa berusaha dan mengabdi kepada-Mu. Help Me Allah.khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-46624912237460286592012-04-13T02:42:00.000-07:002012-04-13T02:42:58.971-07:00I hope You AllahTak terasa hari berganti hari, begitu cepat waktu berlalu. Tanpa kusadari ujian sudah diambang pintu, aku semakin takut untuk menjalaninya. Walaupun rasa takut tetap menghantuiku , namun aku tetap harus menghadapinya mau tak mau harus aku hadapi dengan otakku ini. Sudah 2 tahun berturut-turut aku meninggalkan 1 pelajaran saat naik tingkat. Aku berusaha untuk tahun ini supaya tidak membawa pelajaran lagi. Ya Allah,,, Ridhoilah hamba ini. Agar selalu semangat di jalan Mu. Namun, mengapa penyakitku ini selalu ada dalam diriku. Huaaam, ngantuk... Ya itulah penyakit yang selalu menempel dalam diriku. Sudah menjadi teman terbaiiku yang selalu setia dimanapun pergi. Terkadang saat kuliyah dia juga selalu menghampiriku, sampai aku tok tok an. Malu juga sih kalau teman luar negeriku tahu kalau aku lagi tok tok an, sampai bukuku terjatuh heheheh.<br />
<br />
Insyaallah aku akan berusaha sekuat tenagaku, ingin ku beli kopi pahit agar melawan teman baikku. Maaf ya kawan untuk saat ini kita break dulu, kamu jangan menghampiriku terus yah. Kasihan lah aku waktu untuk belajar hehehehe...... Let to start..... go go go... I can... I can.... I can.....<br />
I just belive in you Allah. Please help me Allah....khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-17266697653691854442012-03-31T15:37:00.000-07:002012-03-31T15:37:49.836-07:00My Adventure is still long<div style="text-align: left;">Terkadang semangat itu tumbuh dan terkadang bisa berkurang. sama saja yang seperti aku alami, terkadang semangat itu tiba-tiba muncul dan terkadang hilang seketika itu juga. sama halnya seperti iman seseorang yang terkadang naik dan turun, memang sudah fitrah dan kodrat manusia. Entah mengapa pikiranku kini tak karuan, otakku semakin berhenti untuk berpikir. Entah apa yang menyebabkan aku seperti ini, ujian kini menyambutku kembali. Aku bingung dengan pola belajarku, terkadang aku belajar dengan mata bengkak namun apa yang aku hapalkan tak sedikit yang menyangkut di otakku. Namun aku tetap akan terus berusaha sampai titik darah pengahabisan. ( ah, masak iya? ) ya, aku bilang iya. Melihat perkembangan di muka bumi ini yang begitu terus berkembang dan aku pun juga harus berkembang.</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Setelah melihat kedua orangtua angkatku dan saudara angkatku disini yang selalu menyemangatiku. Mereka yang membantuku dan menolongku. Aku tak ingin mengecewakan mereka dan kedua orangtuaku di rumah. Aku ingin melihat tulus senyum mereka yang merekah sepanjang masa. Aku tak menyangka Allah telah mempertemukan aku dengan keluarga itu. Saat aku bertemu dengan keluarga ini denga perantara temanku. Sebelum kumenemui mereka, sebuah ujian datang. Ya, namaku tidak turun dalam list tunjangan pendidikan dari kelompok komunitas kekeluargaan mahasiswa. Entah mereka bohong terhadapku atau tidak, yang jelas aku mengharap dengan biaya itu. Mahasiswa yang mengajukan tunjangan beasiswa, banyak diantara mereka yang dapat. Aku hanya menunggu panggilan dari bulan ke bulan. Namun aku tetap tak dapat panggilan. ku mencoba untuk memberanikan diri menanyakan hal ini. Hasilnya ternyata nihil dan aku tak habis pikir, walaupun hasilnya nihil, cobalah menghubungi saya agar saya tidak mengharap banyak. Seseorang menyeletuk menyalahkanku. " kamu siih gak dateng waktu gubernur kesini". Padahal sebelumnya tak ada seorangpun yang menghubungiku untuk datang di acara Gubernur. Aku pulamg dengan tangan hampa, padahal waktu itu aku sangat membutuhkan biaya. Aku hanya mengadu pada Sang Ilahi dengan jeritan tangisku. Keesokan harinya ku melangkahku kakiku menuju kampus dengan mata yang masih sembab. Seorang teman menyuruhku untuk datang dan menanyai identitasku. Seketika itu temanku memberi selembar amplop dari seorang Ustadz yang mengimami di masjid. Dan orang dermawan bakal memberi tunjangan pendidikan hingga selesai. Aku menithkan air mata kebahagiaan yang tak terkira. Ternyata Allah menguji kesabaranku. Tanpa disadari Allah bukan menguji dalam keadaan sulit namun dalam keadaan senang juga ada ujian. Itu sangat jarang orang yang menyadarinya. Hanya sebagian kecil saja yang menyadari hal itu semua. </div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Kini keyakinanku semakin bertambah saat orang-orang di sekitarku menyemangatiku dan begitu sayang terhadapku. Namun mereka kini telah menjalani kehidupan bahtera sendiri-sendiri. Semoga hari-hari kalian dirasai dengan penuh keyakinan dan keberkahan akan rahmat-Nya.</div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-43354958872270877422011-11-12T11:30:00.000-08:002011-11-12T11:30:00.665-08:00Anugrah<div style="text-align: center;">Kairo, Kamis 10 November 2011, hari ini adalah hari memperingati hari pahlawan. Begitu banyak para pejuang kita yang gugur di medan perang yang bertempat di Surabaya. Begitu semangatnya arek-arek Suroboyo melawan penjajah sampai titik darah penghabisan. Rabu, 9 November 2011 mendadak ditelpon wakil ketua WIHDAH-PPMI untuk datang ke KBRI dan gladi bersih dalam upacara pada hari Kamis nanti dan aku ditugaskan menjadi pembaca doa. Aku tidak bisa mengikuti gladi pada saat jam 15;00 CLT. Namun aku yang membacakan saat upacara dilaksanakan. Aku sangat grogi sekaligus detak jantung ini berdetak kencang saat diriku terbangun dari tidur bahkan aku belum tahu bagaimana teks bacaannya. Yang teringat saat aku upacara setiap hari Senin pagi di sekolah saat di Bali menggunakan doa agama Hindu sampai aku mengahafalnya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bagiku pembacaan naskah ini adalah suatu anugerah bagiku, belum tentu semua orang bisa dapat membacakan naskah dalam upacara yang bertempat di KBRI Kairo. Ini cukup membahagiakan orangtuaku yang ada di Bali. Pak...Buk... anakmu bisa bertemu dengan orang keren-keren di Kairo dengan membacakan naskah doa, ini sungguh langka. </div><div style="text-align: center;">kuayunkan langkah kakiku dengan tegap dan maju semua mata menuju ke arahku. Rasa-rasanya aku tidak percaya diri bahwa inilah diriku. Aku bersyukur kepada_Mu Ya Allah ini adalah nikmat dari_Mu. Aku bisa banyak mengenal orang dan menyambung tali silaturrahmi dengan orang yang belum kenal sebelumnya.</div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-26040823036701438362011-11-12T10:12:00.000-08:002011-11-12T10:12:22.546-08:00khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-33306077967910936412011-10-17T11:34:00.001-07:002011-10-17T11:34:16.630-07:00perbedaan yang selalu mengahantuiTak bisa dipungkiri lagi, memang perbedaan status selalu diungkit-ungkit disekitar kita. Dari soal perbedaan agama, status, jabatan, sosial dan masih banyak yang lainnya. Saat kita bertatap muka dengan orang yang lebih tinggi jabatannya terkadang kita merasa tidak percaya diri untuk berhadapan di depannya. Namun tenang kawan kita jangan minder dengan orang-orang yang ada dihadapan kita. Yang menjadi perbedaan antara kita adalah iman dan takwa. Kita sama saja seperti orang yang lain hanya kita juga harus berusaha dan berserah diri sepenuhnya terhadap Allah swt.<br />
<div><br />
</div><div>Aku yang tinggal di Kairo terkadang juga minder, berhadapan dengan orang yang statusnya lebih tinggi dariku. Saat aku berorganisasi di WIHDAH ( persatuan pelajar mahasiswi Indonesia), aku terkejut saat berkumpul di KBRI bersama para duta besar. Sebelumnya aku belum pernah menemui hal yang semacam ini dalam kehidupanku. ya, saat ini aku bertatapan dengan orang yang jabatannya lebih tinggi dariku. Makan malam bersama dengan hidangan yang mewah. Saat aku makan hidangan yang ada di depanku mengapa aku teringat akan rakyat Indonesia yang susah mencari sesuap nasi. </div><div><br />
</div><div>Akankah perbedaan status sosial yang selalu diungkit-ungkit jika kita berteman. Rosulullah tidak pernah mengungkit status sosial, yang ada hanyalah perbedaan iman dan takwa di mata Allah. </div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-27876386953118414652011-10-17T10:34:00.000-07:002011-10-17T10:34:11.504-07:00trust just to Allahyeah just trust to Allah, everything will be ok. if we know our problem and all in this world will be come back to Allah. nothing power except the power of Allah. why sometime of people think if the power come from their works. but they don't think that is all from Allah. i just believe to Allah, he always besaide us. whatever we have done in this world, Allah can see us every day.khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-20352498095779185592011-10-17T07:15:00.000-07:002011-10-17T07:15:58.387-07:00Sayu hatikusetelah ku mengikuti acara wisuda kemarin hari minggu, 16 oktober di gedung azhar conference center, aku tersayu melihat kakakku yang diwisuda. melihat sinar mata mereka yang begitu bahagia.namun perjuangan belum usai samapi disini masih ada yang harus kita hadapi di luar sana yang mana banyak orang yang menunggu kedatangan kita dari negeri kinanah ini. kini aku tingkat 3 aku hanya berharap kepada Allah supaya melancarkan masa studyku disini. Aku hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan berserah diri kepada_MU. memang tak ada tempat untuk mencurahkan isi hati selain kepada_Mu. terkadang keyakinan kekuatan untuk bisa itu muncul, terkadang juga tidak muncul. Terkadang hanya bisa berucap" ah, mustahil aku mendapatkan itu". namun aku tersadar dalam tidurku aku tak harus hanya begini-begini saja. aku harus bangkit dari peraduanku aku tak hidup sendiri aku masih punya Allah. Allah yang selalu setia menemaniku dimanapun aku berada. Aku tak ingin menyia-nyiakan waktu yang begitu saja yang tak pasti adanya. Aku ingin mengisi kekosongan ini walau hanya sekedar menulis sepatah ataupun dua patah kata. Aku tak ingin mengecewakan kedua orangtuaku dan kedua orangtua angkatku yang begitu sayang dan baik kepadaku. terima kasih untuk temanku yang telah menolongku disaat aku susah dan butuh, aku tak tahu apa yang harus kubalas untuk temanku selagi aku bisa dengan apa yang aku punya aku akan tetap berusaha untuk teman-temanku. bantu aku Allah....aku akan berusaha sekuat tenagaku demi orangtuaku dan negaraku. Amiiin.khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-63189249586665792922011-09-12T14:45:00.000-07:002011-09-12T14:45:27.191-07:00Raga...entah apa yang ada dalam diriku ini<br />
sulit untuk aku pikirkan dan aku maknai<br />
setapak demi setapak kulalui<br />
peluh pun jatuh tanpa henti<br />
otakku tak berputar saat ku menatapnya<br />
dapatkah kau merasakannnya?<br />
<br />
<br />
pelepah kurma bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi<br />
menjadi saksi hati ini<br />
mungkin hanya aku saja merasakan hal ini<br />
yang hanya bisa tersimpan di hati<br />
aku tak mengerti jalan arah ini<br />
kau membuatku semangat walau kau mengatai-ngatai ku<br />
ku tak paham apa makna ini semua<br />
namun aku bangga dengan dirimu<br />
terimakasih aku telah mengenalmu.......khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-19574574700287620562011-09-05T05:21:00.001-07:002011-09-05T05:21:34.180-07:00Pontang-Panting<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Mungkin aku bukan pujangga yang pandai untuk merangkai kata-kata. Namun aku ingin selau berusaha untuk bisa menulis dengan tinta dimanapun aku berada, untuk teman-temanku yang berada di seluruh nusantara. Memang aku hanyalah seorang pemula, dan aku berusaha sebisa mungkin meluangkan waktuku untuk bercerita untuk sahabat semua.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Tak terasa begitu cepat hari-hari yang kulalui sudah 3 kali ramadhan dan tiga kali lebaran aku tinggal di negeri kinanah ini. Saat aku anak baru dan memasuki tahap ramadhan, diriku serasa disayut sembilu ingin rasanya aku berjumpa keluarga tak terasa airmata ini menetes begitu deras menyambut bulan ramadhan. Aku ditengah-tengah keramaian yang begitu sepi kulalui seorang diri. </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mana banyak diskon besar-besaran di dalamnya , sangat penting momen selama bulan Ramadhan ini, ganjaran pahalanya berlipat-lipat. Tak heran banyak sebagian orang Mesir yang menyedekahkan sebagian hartanya untuk orang-orang yang membutuhkan. Contoh bagi orang faqir miskin, orang-orang yang menuntut ilmu dan anak yatim piatu.Tak heran banyak orang yang mengantri di pinggir-pinggir masjid dan menunjukkan kartu bagi orang yang tidak mampu dan sebagian yang mengantri juga. Seorang mahasiswa yang ikut mengantri juga menyebarkan kabar yang lain supaya ikut mengantri bagi mahasiswa yang membutuhkan juga. Mengantri di tempat masjid untuk mengambil<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>musa’adah</i> itu biasa dikatakan juga pertolongan atau bantuan. Memang sedikit rasa malu untuk ikut mengantri , namun demi untuk mencari kebutuhan hidup diriku tak merasa malu sebab kini aku lagi butuh dan hanya momen Ramadhan saja yang ada <i>musa’adah </i>di masjid-masjid. Dan aku juga mengabari teman-teman yang lain ,mereka juga ikut berdatangan dan ikut mengantri. Kita mencari dari satu masjid ke masjid yang lain. Ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bukanlah kami yang memint-minta dengan free, tetapi ini adalah memang untuk <i>tholabul ilmi fi sabilillah</i>. Ada seorang yang mengatakan kepadaku<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saat aku lagi berkemas-kemas dan mencari kartu mahasisawaku . “ Mau kemana ?</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">“Mau ke masjid ada <i>musa’adah</i>. Ayo ikut! </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">“ Ah,nggak ah kata mama gak boleh minta-minta di masjid?</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">“ Ini bukan minta-minta tapi ini memang ada untuk mahasiswa, <i>muhsinin</i> memang memberi dikhususkan bagi mahasiswa. Ya sudah, aku pergi dulu”. Sebenarnya aku ingin marah dan mengunci mulutnya hatiku sakit, sangat sakit tapi tak apalah memang aku orang seadanya begitu ada <i>musa’adah</i> aku senang sekali karena mengisi kantongku yang kosong. Aku sedikit agak tomboy soal masalah berdebat aku mengalah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memang aku tak bisa berdebat, lebih baik aku diam dan mengepalkan tanganku ke tembok sampai tanganku sakit. Ya...Allah beri aku kesabaran untuk menghadapi ini semua. </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Hari ini ada musa’adah di dekat tukang daging setelah sholat <i>tarawih</i> kami berduyun-duyun mengantri begitu banyak orang yang berdatangan apalagi yang sudah berkeluarga mereka membawa anak, sangat memilukan jika melihat seorang ibu yang membawa anak bayi ikut mengantri. Mahasiswa dan mahasiswi dari belahan manapun ikut mengantri dari yang berparas Asia, Rusia, dan Afrika<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagian berdatangan di sini. Setiap orang mendapat 50 le. Mungkin kalau di rupiahkan sekitar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>80.000 rupiah. Bayangkan yang berdatangan ke masjid itu sekitar 500 orang , yang berdatangan ke masjid itu silih berganti sebab masjidnya tidak cukup jika semua masuk. Setelah mendapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>musa’adah</i>, keluar dan bergantian yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masuk. Lucunya waktu itu adalah malam 27 Ramdhan dan musa’adah itu berada di masjid-masjid namun tak mungkin kita mencapai semua masjid, sebab masjid yang membagikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>musa’adah</i> jaraknya cukup lumayan jauh dan kendaraan yang minim. Dan bebarengan <i>musa’adah</i> tersebut dibagikan saat seusai shalat <i>tarawih.</i> Banyak orang yang berlarian, sedangkan mahasiswi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyewa taksi dan naik taksi berlima atau bisa jadi berenam satu taksi. Aku ingin tertawa saat melihat orang berlari-lari, Ya Allah...mungkin saat ini kami yang mencari <i>musa’adah</i> izinkan kami jika setelah di Indonesia menjadi orang yang membagikan. Aku salut terhadap orang Mesir mereka mengeluarkan uang demi mencari Ridho Allah tidak tanggung –tanggung mengeluarkan dari hartanya untuk mahasiswa yang menuntut ilmu di negeri mereka, coba kita lihat di Indonesia serasa dikit atau bahkan tidak ada yang memperdulikan warga asing yang mencari ilmu agama di Indonesia. Jangankan mahasiswa asing, mahasiswa sendirinya pun jarang. Dan <i>muhsinin</i> yang memberikan <i>shodaqoh</i> tanpa pamrih dan tanpa meminta imbalan sebaliknya. Terkadang saat kita berjalan, kita menemui mobil berhenti dihadapan kita turunlah seseorang dari mobil itu dan memanggil kita sambil mengulurkan tangannya dan ditangannya terdapat uang .Kita diberi uang yang tidak tanggung-tanggung kemudian orang itu pergi hanya meninggalkan pesan “belajar yang rajin ya! Kami serempak mendoakan beliau yang telah memberi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rizki kepada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kami dan bersykur kepada Allah yang mana melimpahkan rizki-Nya yang tidak disangka-sangka. </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Aku ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada teman-temanku semua yang telah banyak memberi tahuku tempat yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mana dituju hehehe. Doakan kami kawan-kawan jika kami mendapat beasiswa baituzzakat mungkin kami tidak kepontang –kepanting<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mencari <i>musa’adah </i>dimana-mana. Karena dari beasiswa itu lumayan untuk hidup di Mesir.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kini 3 kali Ramadhan dan 3 kali lebaran hidupku saat 10 hari terakhir Ramadhan mencari musa’adah dimana-mana. Aku berharap Ramadhan depan tidak kepontang-kepanting lagi. Ridhoi kami ya Robb.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="tab-stops: 382.5pt;"><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: EN-GB;">Kairo, 1 September 2011 </span></div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-85109997345443483062011-08-19T20:16:00.000-07:002011-08-19T20:21:24.817-07:00Hanya Seorang Pembantu<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: .5in;"><b><br />
</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Musim panas kembali menyapa, daun-daun begitu kering dan pepohonan di pinggir jalan penuh dengan debu. Hari Jumat adalah hari pameran mobil di Gami’, lebih dikenal dengan sebutan “suq sayyarah”. Kawasan Gami’–Bawwabah yang penuh dengan mobil menjadikan jalan macet dan adu mulut antara satu orang dengan orang lain. Keadaan seperti ini adalah hal yang sudah biasa terjadi. Seorang wanita berpakain kemeja ungu, berkerudung putih dan rok putih. Wanita itu merasa lelah membawa tas punggung yang muatannya lumayan banyak ditambah menenteng termos yang didalamnya berisi barang yang ia jual keliling Imarah atau ke setiap ada acara perkumpulan mahasiswa. Wajahnya pucat dan pandangan matanya tidak terarah. Criiiiiiiiiiiiiiit…………(suara reman mobil mendadak). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“<i>Astaghfirullahal a’dhim.” </i>sembari mengelus-elus dada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“Hey! Maaf<span> </span>ya mbak. Jangan akting di sini yah! Biar dapet belas kasihan dari orang-orang Indonesia yang berduit tebal”. Wanita itu masih memandang dengan wajah yang sayu dihiasi senyuman yang manis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“<i>Afwan</i> <i>akhi</i>”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“<i>Akhi</i>…<i>akhi</i>…emang gua saudara loe. Kagak kale”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Wanita itu langsung meletakkan tas ransel, termosnya dan dia menengok ke dalam mobil. Seketika itu wajahnya berubah menjadi merah. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“Maaf tuan, tuan tahu sopan santun nggak? Bukan hanya dengan uang anda dapat melakukan segala-galanya. Lihat mobil ini”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Wanita itu mengambil tongkat dan memukul mobil itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Jangan pukul mobilku! Jalan pak! Semakin gila ja gue lama-lama di sini”. Lelaki tersebut langsung meninggalkan wanita itu sendiri. Sementara ada seorang teman wanita itu melihat kejadian tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Us, kamu nggak apa-apa yah?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Nggak kok La”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mala tahu betul akan lelaki yang hampir menabrak Uswah dan dia menceritakan asal-usul lelaki itu. Bahwa lelaki itu bernama Reihan. Reihan masa kecilnya diasuh neneknya di Jakarta dan melanjutkan sekolah di Melbourne. Dia mengambil jurusan arsitektur. Orang tuannya bekerja di KBRI. Reihan sering berlibur ke Mesir. Memang sifatnya agak sombong dan angkuh karena dia jarang berinteraksi dengan rakyat jelata. Yang dia tahu semua serba ada dan dengan mudah dia dapatkan dengan uang. Reihan juga memiliki usaha yang cukup pesat dan dia termasuk orang yang terkenal di Indonesia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ah, bagiku semua orang sama saja yang dibedakan cuma akhlak, iman dan takwanya”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mala sempat heran atas sifat Uswah. Uswah memang seorang yang pemberani, tak mudah putus asa, ceria disetiap ada masalah dan gayanya agak <i>cold</i>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Us, ada lowongan di KBRI. Yah Bantu-bantu ibu di KBRI. Lumayanlah gajinya. Lagi pula <i>anti</i> nggak perlu keliling-keliling. <i>Anti</i> cukup tinggal di sana saja bersama ibu KBRI. Soal pelajaran di kuliah, nggak bakal ketinggalan kok. Nanti waktu dekat musim ujian, juga bisa berhenti”. Mata Uswah langsung berbinar mendengar penuturan Azura. Akhirnya Uswah mencoba tawaran tersebut. Uswah menjadi wanita yang tahan banting, dia kuliah sambil bekerja karena ibunya meninggal dan ayahnya lumpuh begitu juga adiknya yang membutuhkan biaya sekolah dan hidup. Uang hasil dari beasiswa Baituz Zakat juga belum mencukupi untuk ditransfer ke Indonesia. Menjadikan dirinya sebagai tulang punggung keluarga.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Uswah memulai kerjanya dari memasak dan bersih-bersih rumah. Ibu KBRI sedang mengidap penyakit lemah jantung, jadi ibu tersebut butuh teman. Sedangkan suaminya selalu sibuk dengan urusan antar negara. Ibu itu bernama Roshita. Ibu Roshita menceritakan dengan berbagai hal keadaan rumahnya. Ibu Roshita mempunyai empat anak. Yang dua sudah berkeluarga, yang satu masih kelas 4 di pondok pesantren modern dan yang satu lagi kuliah. Tetapi anak yang satu ini susah diatur. Uswah teringat cerita Mala tentang Reihan. Ibu Roshita terlihat masih muda walaupun anak-anaknya sudah dewasa. Memang wajah <i>excellent</i> berbeda dengan wajah orang biasa. Ibu Roshita masih belum mengenakan jilbab, beliau mengenakannya jikalau ada acara saja. Uswah secara perlahan-lahan mengajak ibu Roshita untuk mengenakan jilbab. Uswah memang anak yang ceria dan tidak mudah tersinggung sehingga ibu Roshita semakin akrab dengannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Ditengah canda tawa Uswah dengan ibu Roshita tiba-tiba ada bel berbunyi. Uswah membukakan pintu, seketika itu dua insan langsung terkejut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ngapain loe di sini? Rumah gue bakal kotor kalau loe masih tetap di sini”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Rei…jaga ucapanmu nak! Minta maaf ma Uswah sayang! Masak baru pulang langsung marah-marah? Kalian sudah saling kenal yah?”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Reihan langsung masuk ke dalam kamar dengan wajah yang sangar. Uswah hanya bisa diam membisu. Reihan tidak meminta maaf melainkan ibunya yang meminta maaf kepada Uswah. Tiba-tiba ibu Roshita sesak nafas dan mengambil obatnya di kotak obat ternyata obat yang di dalamnya habis. Ibu menyuruh Reihan untuk mengantarkan Uswah membelikan obat. Sambil melangkah gontai Reihan mengambil kunci. Sasaran yang mengantarkan Uswah adalah Reihan, sebab Pak Farhan sebagai sopir pulang ke Indonesia. Jadi terpaksa Reihan yang mengantarkan Uswah. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Uswah membeli obat di apotik sedangkan Reihan menungu di depan mobil. Terlihat di saku belakang dompet Reihan. Empat orang hitam sedang berkonsentrasi untuk mendapatkan dompet itu. Seorang hitam sedang berjalan ke arahnya dan yang satu lagi mencoba merogoh saku di belakangnya dan yang lainnya memegang tangan Reihan. Setelah Uswah membeli obat, terlihat kejadian itu dia langsung berlari ke arah itu. Uswah langsung mengeluarkan ilmu beladirinya sehingga salah seorang orang hitam mengeluarkan pisau dan Uswah terkena goresan pisau. Tetapi Uswah tetap bertahan dia masih menghajar orang hitam itu kemudian datang segerombolan orang mesir yang membantu memukul orang hitam dan orang hitam ditangkap mabahis. Darah Uswah terus mengalir, Reihan masih diam membisu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ngapain sih loe nolongin gue? Jadi loe lagi yang<span> </span>sakit. Sini kita ke apotik. Berdiri kek!”, bentak Reihan khawatir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah berjalan dengan lesu bajunya berlumuran darah seketika itu ia pingsan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Lama banget sih ni anak jalannya. “ Us…Us…cepetan kek! Reihan semakin penasaran kemudian dia menghadap ke belakang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Uswah……”. teriak Reihan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Reihan langsung membopong Uswah ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Reihan menunggu di ruang tunggu, tumben dia segelisah ini karena dia belum pernah segelisah ini. Dia masih terbayang-bayang pertama kalinya<span> </span>dia bertemu dengan Uswah. Baru kali ini dia menemui wanita yang banting tulang untuk keluarganya sedangkan dirinya sebagai lelaki tak sekuat Uswah. Dua jam kemudian Uswah terbangun dan membangunkan Reihan yang tertidur di kursi. Reihan langsung bangun dan mengajak Uswah pulang. Mereka pulang dengan kesunyian yang hampa. Sedangkan ibu Roshita menunggu dengan cemas. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Kok lama banget nak? Lah kok? Ada apa dengan Uswah?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ntar ma, Rei ceritain. Nih Uswah biar tidur dulu”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Reihan membopong Uswah ke tempat tidur. Uswah masih terlihat lemas. Reihan menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan Uswah. Kemudian Reihan berlalu ke tempat tidurnya. <i><o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><i><span>If ourloves was a fairy tale…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><i><span>I would charge in and rescue you…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><i><span><span> </span>on a yacht baby we would sail… <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><i><span>to a land<span> </span>where we’d say I do…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Terdengar lagu Shyne Ward yang berjudul breathless. Reihan masih terbayang-bayang kejadian tadi. Dia belum pernah mengalami hal yang seperti itu. Dia mengakui kesalahan dia sendiri tapi dia gengsi mengucapkan maaf dan berterima kasih dengan Uswah karena sifatnya yang memang angkuh. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Setiap bulan Uswah mendapat lima ratus dollar. Selain mengurus rumah Ibu Roshita, Uswah juga sebagai sopir. Pagi-pagi Uswah mengantar suami Ibu Roshita dan langsung menuju kuliah dengan mobil yang dikendarainya. Setelah pulang kuliah<span> </span>dia langsung menjemput suami Ibu Roshita. Tak pula juga dia luangkan waktu untuk pergi ke masjid Al-Azhar untuk tallaqi, tahfidz dan tahsin. Dan ibu Roshita pun mengizinkan. Ujian termin dua sebulan lagi akan diadakan. Uswah berhenti dari pekerjaannya dan konsentrasi<span> </span>untuk menghadapi ujian. Sedangkan Reihan akan pulang ke Jakarta untuk bertemu dengan<span> </span>rekan kerjanya dan dia akan sering menengok ibunya di Kairo. Ibu Roshita merasa kesepian disaat Uswah akan cuti selama dua bulan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Uswah meminta izin kepada ibu Roshita, suami Ibu Roshita dan Reihan. Ibu Roshita menyuruh semuanya untuk bergaya dengan menggunakan trypot, semuanya tersenyum. Uswah diantar di depan pintu dengan keluarga Sanjaya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Uswah pamit dulu yah pak, buk dan Tuan Reihan. Doakan saya supaya lancar dalam imtihan”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ <i>Bittaufiq wannajah</i>”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“<i>Amin ya Robb</i>”. Uswah berjalan sambil melambaikan tangan, memang Uswah dan keluarga Sanjaya sudah akrab seperti keluarga sendiri. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Pagi-pagi Uswah langsung pergi ke kuliah untuk mendengarkan dukturoh secara saksama dan bagaimana cara menjawabnya. Dia gunakan dua bulan penuh ini konsentrasi untuk belajar. Ujian di Al-Azhar memang mematikan. Orang yang yakin akan jawabannya ternyata dia bawa pelajaran itu. Orang yang selalu tawakal dan yakin kepada Allah insyaallah hasilnya tidak meleset. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Ujian termin dua sudah terlewati dan Uswah kembali ke rumah Ibu Roshita. Ibu Roshita menyambut dengan senang.<span> </span>Ibu Roshita dan Bapak Sanjaya memang libur juga selama seminggu. Mereka mepunyai rencana akan pergi ke Luxor setelah menunggu kedatangan Reihan dari Indonesia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Ibu Roshita menyuruh Uswah utnuk menjemput Reihan di bandara Kairo. Reihan sedang menunggu jemputan dari mamanya. Tiba-tiba ada avanza warna silver berhenti tepat di hadapan Reihan dan membuka jendela mobil dan turun seorang perempuan, Reihan masih diam dan penasaran apa benar mobil ini mobilnya apa mobil orang lain?.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ah, mungkin dia jemput orang lain, dengan mobil yang sama seperti punya mamaku”. Batin Reihan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Wanita itu mengenakan topi dan wajahnya masih tertunduk berjalan ke arah Reihan. Wanita itu membuka topinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“selamat datang tuan”. Reihan terkejut dan langsung berteriak. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Uswah??? Ah loe rupanya, gua kira siapa”. Tawa canda masih saja menghiasi mereka. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ternyata loe tomboy abis ya, pakai topi segala. Ini topi aku beli di pinggir jalan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Hahahaa….keren kan? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayo ke mobil itu ibu dah kangen banget sama tuan”. Uswah membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Reihan masuk. Reihan masih bersikap dingin. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Tiga puluh menit kita disini untuk bicara…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Dan aku masih menunggu lama kata darimu…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Jam dinding pun tertawa…karena kau hanya diam dan membisu…<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“Matiin kek! Muak tahu lagu itu”. Uswah langsung mematikan lagi itu dan memutar lagu yang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><i>Terdiam hanya bisa diam dingin menyerang diseluruh tubuhku….<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Matiin donk! Please!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Maaf tuan, <i>ana</i> kira <i>antum</i> suka musik hehehe”. Reihan masih diam memalingkan wajahnya ke jendela. Ibu Roshita dan bapak Sanjaya sedang menunggu kedatangan anaknya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Keesokan harinya keluarga Sanjaya berlibur ke Luxor. Reihan berenang di pantainya dan tiba-tiba Reihan kehilangan keseimbangan dan berteriak. Uswah yang melihat kejadian itu langsung berenang menuju ke arahnya dan membawanya ke permukaan. Uswah masih teringat temannya yang tenggelam di laut Shar Moseh dan tidak dapat tertolong lagi. Uswah tidak mau melihat kejadian itu terulang kembali. Dia langsung mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan ke arah Reihan sambil menekan-nekan dadanya supaya cepat sadar. Uswah melakukannya berulang-ulang. Ibu Roshita masih menangis, Bapak Sanjaya memeluk Ibu Roshita sambil berdoa. Tiba-tiba Reihan batuk-batuk sambil mengeluarkan air. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Nak, kamu nggak apa-apa kan nak?, tanda cemas seorang ibu. Reihan masih merasa pusing dan Uswah segera pergi mengambil baju milik Reihan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“Gua tunggu di patung spink malam ini jam 20.00”. Sebuah sms masuk ke hp Uswah. Uswah bingung baru pertama kalinya Uswah di sms oleh Reihan. Reihan telah menunggu lama. Dia memakai kemeja putih kotak-kotak dan bercelana hitam berdiri di bawah sinarnya lampu yang terang. Uswah menuju ke arahnya apa benar ini Reihan gumamnya. Reihan langsung membalikkan badan. Ceees…Uswah langsung terkejut karena kini di depannya berdiri seorang yang hampir mirip artis Korea Gen Jun Se. Mata Uswah terpana melihat wajahnya yang dihiasi dengan senyuman yang<span> </span>manis tumben Uswah disambut dengan senyumnya. <i>Subhanallah</i>… Uswah langsung memalingkan mukanya ke arah bintang-bintang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Tumben tuan memanggil saya ke sini. Ada apa ya? Apa ada hadiah untuk saya? Hehehhe just kidding tuan”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Ehm, gua mau ditunangin nih ama temen bonyok gua yang ada di Australia <span> </span>dua hari lagi mereka ke sini. Menurut loe gimana?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah terdiam, hati Uswah berdetak dengan kencang. Entah angin apa yang membuat hati Uswah seakan-akan teriris. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ehhm, menurut <i>ana</i> mah, terserah tuan aja. Kan bagus tuh pilihan orangtua tuan. Pasti orangnya cuaantik banget, puinter banget wah yang pastinya <i>elegant</i> lah”. Uswah berusaha membuat Reihan terhibur. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Loe gak tahu sih…”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Yah, gimana saya nggak tahu, kan nggak di kasih tempe? Hehehehehe”. Reihan menghembuskan nafas, sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa dia kagum pada Uswah. <i>Aku tak tahu apa yang kurasakan dalam hatiku saat pertama kali lihat dirimu melihatmu…</i> dering hp Uswah ternyata telpon dari ibu Roshita. Uswah meminta izin kepada Reihan untuk meninggalkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Jangan bilang ma mama yah, lok saat ini baru nemuin gue”. Uswah hanya mengangguk dan berlari meninggalkan Reihan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Seandainya loe tahu Uswah, ternyata saat ini gua kagum pada sifat loe. Semenjak di Indonesia gua masih inget kata-kata loe. Gua berubah sedikit-demi sedikit gaya hidup gua. Tanpa loe sadari, loe telah ngajarin gua sehingga bisnis gua lancar pesat dan gua bisa membantu fakir miskn di Indonesia. Gua juga belajar mengaji menjadi imam masjid. Dan pernah gua khutbah jumat. Sebenarnya gua sudah berubah Us… gua pingin melamar loe. Gua nggak ingin di tunangin dengan pilihan bonyok gua. Apa yang seharusnya gua perbuat?...tolongin hamba ya Allah. Hanya kepada Engkaulah hamba meminta dan memohon. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Ada apa ya dengan tuan Reihan? Kok tumben lagaknya berbeda gak seperti biasanya. Ehm, akunya aja kali yang kepedean. Mana mungkin dia melamar aku, toh juga dia mau ditunangin, gayanya aja gak mau padahal yah mau. Ah, memang cowok tapi kenapa yah, tadi hatiku seakan teriris saat dia mau ditunangin? Kan semestinya aku senang kalau tuan Reihan mau ditunangin. Ah…sudahlah, mungkin hanya perasaanku saja. Untung Ibu Roshita memanggilku menjadikan suasana terpecah. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Hari ini adalah kedatangan keluarga Assegaf dari Australia. Uswah sibuk membereskan rumah sambil memanaskan mobil karena dengan mobil itu keluarga Sanjaya menjemput mereka. Uswah menyopir, ibu Roshita duduk disamping Uswah dan Reihan berada di job belakang<span> </span>bersama papanya. Reihan memperhatikan gaya setiran Uswah, pandangan mata mereka bertemu di kaca sepion dalam mobil, Uswah semakin grogi. Ibu Roshita menunjuk keluarga Assegaf kepada suaminya dan mempercepat langkah kaki mereka. Sementara Uswah memarkirkan mobil di tempat parkir. Reihan memandang Uswah dengan rasa cemas sedangkan Uswah membalas dengan senyuman. Keluarga Sanjaya dan Keluarga Assegaf saling berbincang-bincang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Ini loh Rei, yang mama ceritain itu. Namanya Karna”. Reihan hanya tersenyum dan Karna membalas senyumannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Kayaknya putra putri kita ini cocok yah? Ayo lah, kapan nih kita atur acaranya?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Sebaiknya langsung saja pak, bisa juga nanti malam. Bapak Assegaf bisa memilih tinggal di rumah saya atau saya sewakan hotel? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Wah, alangkah baiknya kita menginap di rumah bapak saja. Iya kan Ma?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Oh. Iya?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah datang dengan mobil avanzanya. Dia segera menelpon Ibu Roshita. Ibu Roshita langsung menyuruh kelurga Assegaf untuk beristirahat di rumahnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Mari ke rumah, kayaknya capek banget di perjalanan. Kita sudah menyiapkan masakan khas Indonesia loh?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah membukakan pintu mobil ke keluarga Assegaf. Seketika itu Uswah terkejut setengah mati dengan seorang wanita cantik berkacamata hitam, hidung mancung. Memakai kaos merah jambu, celana putih berkerudung putih dengan memakai sepatu haigh hill. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Wah, memang pilihan orangtua Reihan tidak salah lagi”. Gumamnya. Uswah mengantar keluarga Assegaf ke rumah sedangakan Ibu Roshita, bapak Sanjaya dan Reihan naik taxi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span><span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Keluarga Sanjaya mengundang rekan-rekan kerjanya untuk merayakan pertunangan Reihan dan Karna. Acaranya begitu meriah, Uswah mempersilahkan para tamu. Reihan hanya tersenyum saat papa dan mamanya gembira. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Acara pertunangan sudah selesai, kita menungggu dari kalian berdua kapan untuk akad pernikahan”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Kalau Karna si om, terserah Reihan saja”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Reihan berlalu ke pekarangan rumah dan memilih untuk lebih sendiri. Karna mendatanginya. Karna bingung akan sikap Reihan yang terlalu jutek seolah-olah Reihan tidak memperdulikannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ehm, <i>assalamualikum</i> Reihan. Bolehkah saya duduk disampingmu? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ silahkan”. Reihan masih datar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Jujur ya Rei, kamu bahagia apa tidak tunangan denganku? Sebab dari waktu kita bertemu, kamu nggak pernah mengucapkan satu kata pun untukku. Aku bingung akan sikapmu kepadaku. Apa ada seseorang yang telah berhasil merasukimu? Sehingga aku tak berarti apa-apa di hadapanmu? Sebelum melanjut ke yang lebih jauh, mohon jawab pertanyaanku ini. Walaupun orang tua kita saling bersahabat dekat, tapi kalau kamu tidak menyukaiku sama saja bohong karena yang menjalani hidup adalah diri kita dan bukan mereka”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ehm, entah aku sekarang dalam masa yang sulit. Mama lagi sakit sedangkan mama senang banget jika aku bertunangan denganmu. Padahal, ada orang lain yang tanpa aku sadari telah masuk ke ruang hatiku. Tapi dia tidak tahu betapa aku ingin memiliknya. Jadi maafkan aku Na”. mata Reihan berkaca-kaca. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Sudahlah Reihan itu siapa pun aku tak cemburu, tapi sekarang sudah jelas kan? Suatu saat nanti aku akan cerita ke keluargaku. Dan aku akan bilang ke orang tuamu tapi tidak saat ini”. <span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Reihan langsung terkejut saat mendengar kata-kata Karna. Karna meninggalkan Reihan sendirian dan beranjak ke tempat tidur sambil menahan isakan tangis. Reihan merasa bersalah akan tindakanya terhadap Karna. “ Maafkan gua Na, bukan maksud gua untuk nolak loe. Loe wanita cantik, pintar, cerdas pasti banyak orang yang akan melamar loe. Tapi gua dah memilih Uswah, entah mengapa gua lebih memilih Uswah. Dia sederhana dan banyak aksinya bikin ngangenin. Maafin gua Na. bukan maksut gua untuk nyakitin perasaan loe.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span><span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Karna dan orang tuanya pergi ke Australia dengan diantar Uswah menuju bandara. Karna bercerita tentang hubungan Reihan bahwa Reihan tidak setuju dengan tunangan yang diadakan oleh Bapak Sanjaya. Orang tua Karna terkejut karena tunangan yang diadakan dua hari yang lalu kosong begitu saja. Sampai di Australia<span> </span>Karna juga menelpon orang tua Reihan bahwa untuk akad nikah di batalkan. Orang tua Reihan juga merasa tidak enak. Bapak Sanjaya langsung menelpon Reihan. Reihan langsung takut bagaimana cara menghadapi papanya. Ibu Roshita, bapak Sanjaya dan Reihan berkumul di ruang keluarga. Uswah yang melihatnya langsung curiga. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Kenapa kamu tidak meneruskan akad pernikahan dengan Karna? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Maaf pa. Reihan saat ini sudah dewasa sudah bisa nentuin jalan hidup Reihan sendiri tapi bukan papa dan mama yang nentuin kebahagiaan Reihan. Maafin Reihan pa, ma”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Okelah kalau itu keputusanmu, tapi kata Karna apakah kamu mempunyai wanita lain? Mungkin papa dan mama boleh tahu siapa yang kamu inginkan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Boleh pa ma. Tapi sebelumnya papa dan mama jangan terkejut dan jangan marah terhadap pilihanku. Dia adalah Uswah”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Glontaang….piring yang berisi roti langsung pecah begitu saja di lantai, Uswah langsung membereskannya. Semua mata tertuju ke dapur. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Maaf pa ma, tanpa mama dan papa sadari. Rei sekarang sudah banyak berubah di Indonesia t<span> </span>api ma, pa Rei akan tetap melamar Uswah”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Yah, kalau begitu terserah Rei saja. mama dan papa merestui hubungan kalian kamilah yang merasa bersalah karena tidak tahu akan perasaan Rei tapi apakah kamu sebelumnya sudah bilang ke Uswah?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Hehe belom ma”.<span> </span>Sambil tersenyum. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah yang mendengar penuturan Reihan langsung deg-degan. Apakah benar Reihan akan melamarnya? Ah, mungkin salah dengar. Uswah langsung dipanggil Ibu Roshita ke ruang keluarga. Uswah semakin takut akan melangkah. Diperlambat langkah kakinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ ehm, Us…gua mau ngelamar loe. Loe nerima gua nggak? Gua dah banyak berubah sekarang Us. Itupun gua inget kata-kata loe yang loe ajarin saat ini ama gua. Gua harap loe mau jadi istri gua selamanya”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Uswah langsung terkejut dan penuh tanda tanya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ apa benar ni <i>ana</i> gak salah denger? Bukannya kemarin tuan Reihan sudah tunangan ma Mbak Karna? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Gua dah nggak ada status lagi ama Karna. Gua lebih memilih ama loe”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Papa dan mama Reihan hanya menunggu ekspresi Uswah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Bentar ya tuan, <i>ana</i><span> </span>masih bingung, sebab <i>ana</i> di sini sebagai pembantu dan tidak sepantasnya tuan menikahi pembantu. Hidup <i>antum</i> berbeda dengan kehidupan <i>ana</i> tapi <i>ana</i> mau istikhoroh dulu”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ya memang benar nak, biarkan Uswah berpikir sejenak dan meminta petunjuk Allah terlebih dahulu, biar mantap hatinya dan kita jangan memaksa hatinya. Okelah Uswah silahkan kamu istirahat terlebih dahulu hari sudah semakin petang”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ya Allah, entah mengapa saat ini hamba begitu bingung, apakah dia pantas menjadi pendamping hidupku nanti? Hanya kepada-Mu lah hamba memohon dan meminta.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Akhirnya Uswah mau menerima lamaran Reihan dan mereka merencanakan akad nikah. Tiada disangka-sangka Uswah cewek tomboy menikah begitu cepat. Teman-temannya menjadi senang atas pernikahan Uswah. Kini Reihan dan Uswah mengarungi hidup bersama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><o:p></o:p></span></div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-74765626392698783592011-08-19T19:50:00.000-07:002011-08-19T19:52:09.396-07:00Panggil Aku Happy<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px; line-height: 28px;"><b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Masih terukir dalam ingatanku, malam ini kuberdiri di tengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang. Lampu-lampu begitu terang bersinari disetiap langkahku. Angin-angin menjemput kedatanganku, begitu dingin, sampai menusuk kesendi-sendi tubuhku. Kubuka koper dan kuambil jaket berbulu tebal pemberian tetanggaku yang kerja di Eropa Utara, sehingga badanku terasa hangat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mataku menerawang jauh kedepan seraya tak percaya tentang apa yang terjadi hari ini, dan masih tak percaya tentang impianku yang sekarang berada dihadapanku ini. <i>Subhanallah</i> inilah Mesir, tempat wali Allah memperjuangkan agama Islam, bumi nabi Musa melawan Fir’aun yang menganggap dirinya sebagai Tuhan. Cleopatra yang mempunyai keanggunan dan kecantikan yang sangat menawan, tempat para ulama’ Mesir, inilah yang menjadikan ustad Habiburrahman El-Shirazy menjadi penulis terkenal dan masih banyak hal-hal yang berkaitan dengan Mesir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sungguh kunikmati malam pertama berada di bandara Kairo. Kuterus memandang hamparan pemandangan <span> </span>yang begitu luas. Kutengadahkan kepalaku ke arah langit, di sana kulihat bulan purnama bersinar seakan tersenyum kepadaku. Selintas kuteringat seorang wanita<span> </span>yang sangat aku cintai dan aku sayangi, wanita itu begitu anggun, lembut, setia mendungkungku, selalu menyemangatiku dan sangat bertanggungjawab, itulah ibuku. Seulas senyum terakhir kalinya masih terekam di kepalaku yang begitu ikhlas mengantar kepergianku guna menuntut ilmu di Mesir. Ibu engkau begitu tegar, aku bangga denganmu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Berbeda dengan ayahku, ayahku begitu tega meninggalkan ibuku sendirian, ayah pergi dengan perempuan lain, aku benci dengannya. Ayahku seorang direktur di kantor perusahaan. Ayahku menikah lagi dengan salah seorang rekan kerjanya, tepatnya dengan sekretaris pribadinya . Waktu itu aku masih kelas 6 SD dan adikku Manna Hanifah kelas 3 SD. Ibu sering melihat kemesraan mereka berdua saat ibu mengantarkan makan siang untuk ayah. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Maaf Bu, ini bukan apa-apa. Ibu jangan marah!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Sudah, ibu tak tahan lagi ayah! Ceraikan ibu<span> </span>saat ini juga!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ibu pulang dengan mobil avanzanya, segera setelah itu membereskan baju dan beberapa barang dipaksa masuk ke koper.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz, kemasi barang-barangmu! Semuanya ! jangan sampai ada yang tersisa, sekarang juga!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kita mau kemana bu? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ke rumah nenek”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ibu juga mengemasi barang-barang adikku. Semua barang sudah siap dan kita semua ke rumah nenek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Keesokan harinya ayah datang mendatangiku dan ibu ke rumah nenek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Aku sudah meminta surat perceraian dan ini harap di tandatangani”. Pinta <span> </span>Ibu dengan nada ramah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Cepat ayah!, sedikit menungkik ayah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayah langsung mendatangani surat itu dan kita pisah dengan ayah. Ibu bekerja sendiri untuk biaya hidup dan untuk sekolah aku dan adikku. Aku masuk sekolah MTs dan Aliyah Negeri. Aku sekolah sambil berjualan pisang goreng, semua orang menertawaiku dan mengejekku. Di madrasah Aliyah negeri sambil berjualan aku juga ikut kursus bahasa Arab karena aku bermimpi ingin sekolah di Mesir. Akhirnya impian itu terwujud, aku lulus tes di Surabaya. Tapi untuk masalah biaya aku belum berani menanyakan ke Ibu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Buk,<span> </span>maaf sebelumnya kemarin Kerz mendapatkan juara umum di sekolah, tanpa sepengetahuan ibu Kerz coba-coba ikut tes dan akhirnya saya diterima. Menurut ibu bagaimana?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Nak masalah biaya ibu yakin akan mengusahakan. Ibu senang banget adikmu juga masuk 3 besar di kabupaten ini”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Aku langsung memeluk ibu air mataku langsung meleleh. Buggg… tepukan dibahuku mengagetkanku. <span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz, ayo naik bis jangan melamun aja! Aku pun berjalan mengikuti rombonganku. Masing-masing teman-temanku sudah kenal dengan kakak seniornya, sementara aku, aku hanya sendiri dari Trenggalek hanya aku yang pertama kali menginjakkan kaki dari Trenggalek seorang diri. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Siapa yang bernama Mohammad Karza Ashiddiq?” Tanya seorang laki-laki yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Akhirnya aku serumah dengan lelaki tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kairo diselimuti oleh angin yang berlari-lari mengitari kawasan timur tengah. Bangunkan aku dari tidur panjangku…sadarkan aku dari mimpi-mimiku…. Penggalanku lagu wali membangunkan tidurku untuk sholat tahajjud. Kubuka keran westafel ternyata tidak ada pemanas, aku mencoba membukanya westafelnya. Augh…dinginnya …her…her…dan akhirnya aku memasak air panas untuk campuran air dingin supaya aku bisa berwudhu. Aku menangis disela-sela sujudku, seulas teringat ibuku, adikku dan nenekku. Aku berharap agar mereka dilindungi Allah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">80 coret….yes! akhirnya kau muncul juga, alhamdulillah aku mendapat tempat duduk disamping jendela. Kulihat gadis Mesir berhidung mancung, bibir merah merekah dengan jilbab yang sering digunakan gadis Indonesia, tubuh tinggi tegap, <i>subhanallah</i> anggun sekali. Sekilas tatapannya memandangku menjadikanku salah tingkah. <i>Astaghfirullah</i> jangan sampai ini terjadi. Maafkanlah hamba-Mu yang hina ini ya <i>Robb</i>. Kuarahkan pandanganku ke jendela sambil memandangi pemandangan, mata gadis Mesir itu seolah mengingatkanku kembali pada anak blesteran Mesir-Indonesia yang sempat menjalin hubungan denganku. Saat itu aku ingat betul dia baik denganku aku terpesona olehnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz, kamu mandiri banget”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Mandi sendiri kale….”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kwkwkwwk….. tawa canda itu membuat suasana lebih indah dan dialah satu-satunya orang yang akrab denganku di sekolah. Dia selalu menghiburku disaat hatiku bimbang. Mungkin aku orang yang jahat karena aku tidak mengabari Helwa bahwa aku akan meneruskan ke Mesir. Saat keberangkatanku di bandara Juanda aku hanya diantar Ibu, adik, nenek beserta tetanggku. Sampai di bandara Soekarno-Hatta. Pada saat itu kebetulan Helwa lagi berlibur di rumah neneknya di Bekasi. Hp Sony Ericson berbunyi tanda <i>massage</i> masuk, aku buka. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz, tunggu aku , aku ingin melihat kepergianmu”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ya Allah…memang aku sangat menyayanginya, tetapi aku tidak ingin mengotori hati ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz, ayo masuk timbang barang-barang!” Ajak temanku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz…kerz…kerz…tunggu…tunggu…, panggil Helwa sembari berlari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mendekatiku. Aku tengok dan kulempar senyum. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Kerz, ini aku belikkan jacket untukmu. Kata babaku saat ini musim dingin di Kairo dan ini salnya. Hati-hati ya Kerz! Maaf Kerz, sebelum kamu beranjak pergi aku ingin menanyakan sesuatu hal”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Apa itu Hel?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Tentang hubungan kita”. Aduh aku mau menjawab apa dalam batinku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Jawab Kerz!!! Paksa Helwa. Aku menghembuskan nafasku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Sebelumnya aku minta maaf Hel, andai kau tahu bahwa aku sayang kamu. Tapi aku tidak ingin terikat karena aku ingin<span> </span>mencari ilmu yang haqiqi dan itupun dengan pemikiran yang jernih. Untuk masalah kedepan akan aku pikirkan. Aku bisa ngaca siapa diriku, kita berbeda”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Tidak Kerz!!! Kita sama yang membedakan hanyalah iman seseorang”. <span> </span>Helwa<span> </span>menangis. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Maaf Hel, aku akan segera berangkat. Sebelum kuberangkat dengarkan Hel laguku yang terakhir kalinya.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span><i>Hapus air matamu yang menetes di pipimu…<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">kupastika semuanya akan baik-baik saja…</span></i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Okelah aku berangkat dulu. Assalamualaikum….”Aku meninggalkan Helwa, dia masih menangis. Aku masih menahan air mataku selamat tinggal Helwa, jika kita ditakdirkan bersatu pasti kita akan bersatu. Tiba-tiba air mataku menetes.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Ya Allah, jauhkanlah pikiranku dari Helwa. <i>Kulliyah banat</i>…!!! <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ <i>Aiwah nazlah ya astho</i>! Salah seorang mahasiswi Indonesia memakai jaket tebal yang panjangnya sampai selutut dengan<span> </span>paduan memakai celana. Tak terasa hp ku direbut oleh orang laki-laki seperuh baya yang duduk disampingku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“<i>Haromiiii</i>…………”sambil aku mengejar dia, tiba-tiba seorang gadis memainkan ilmu beladirinya. Hai…….ciyaaa….gedebag, edebug semua orang menonton kejadian itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ma’alisy ya bint. Dzah</span></i><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">! Bapak itu langsung menyerahkan dompet dan langsung pergi. Perempuan itu langsung menghampiriku. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Anak baru ya? Makanya hati-hati jangan melamun aja, ini hp mu.” Dengan suara yang<span> </span>ketus ia pergi meninggalkanku tanpa ba bi bu. Belum pernah aku menemukan perempuan yang pemberani. Dia kakak kelas apa teman seangkatanku ya? Siapa nama wanita itu?<span> </span>Kulihat ada sebuah buku kecil yang sempat jatuh dari saku jaketnya , mungkin itu punya dia. Aku ambil dan aku ingin mengejarnya tapi sayang wanita itu sudah memasuki kampus banat. Aduh…gimana ya caranya aku mengembalikan buku ini. Ketika itu aku mencoba untuk membuka buku itu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nama: Happy Marroh Wahidah <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ttl: Lombok, 12 Desember 1991 <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Weh, kelahirannya dibawahku donk! Aku sengaja membaca buku hariannya, supaya aku tahu bagaimana sikap orangnya. Aku ingin menangis saat membaca kisah hidupnya. Aku harus banyak-bnyak bersyukur, kita tidak boleh melihat keatas atas dasar duniawi, kita syukuri apa adanya yang kita punya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di rumah aku mencoba untuk menggambar wajah wanita itu, supaya aku bisa mengembalikan bukunya lagi. Kuambil pensil dan samara-samar aku gambar seingatku tadi pagi. Tara…..akhirnya selesai. Kutanyakan pada teman-teman satu per satu dan tidak ketinggalan kutanyakan pada kakak seniorku. Hasilnya nihil, tidak ada dari mereka yang kenal. Kuingat-ingat ternyata aku belum bertanya pada Hanif, temanku yang berasal dari Bali. Alhamdullih usahaku tak sia-sia, ternyata hanif mengenalnya. Hanif biasa memanggilnya Happy sesuai dengan sifatnya yang ceria meskipun dia mempunyai berbagai masalah. Walupun kelahiran ’91, dia sudah tingkat 3, keseharian dia berjualan keliling dan berjualan makanan ringan disaat ada acara seperti perlombaan di lapangan dan acara di wihdah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Info yang lengkap aku dapat dari hanif, segera aku menghubunginya dan mengembalikan buku itu di suq sayyaroh. Kulihat wajahnya yang begitu teduh dengan dihiasi wajah yang kelelahan dengan pakaian kusut yang menyelimuti tubuhnya. Aku mengucapkan terima kasih dengannya, mata Happy masih tertuju pada juz mangga sambil<span> </span>menikmati minumannya,<span> </span>ia diam membisu. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Mbak??? Oh…ya dik maaf. Mbak harus buru-buru makasih ya, dah nemuin buku mbak. Mbak duluan. <i>Kapten bikem dzah</i>?” Happy langsung membayar tanpa ba bi bu dia<span> </span>langsung pergi. Aku kejar dia, mbak tunggu kan tadi saya yang ngajak, kok mbak yang bayar sih?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Udah gak pa pa ,kamu masih anak baru harus rajin belajar, jangan terlena dengan keindahan Mesir yang mengakibatkan kamu mati di dalamnya seperti kata pepatah ayam mati di lumbung padi. Ok? Yuk duluan. Assalamualaikum.” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kini Kerz sudah tingkat 2, dia ingin mendaftarkan minhah ke Baitul Az-Zakat. Sehingga dia tidak perlu kiriman dari ibunya. Dan Kerz mendaftarkan minhah ke Jamiiyyah Syar’iyyah <span> </span>juga jadi total kehidupan Kerz 445 le per bulan. Dan Kerz berniat untk masuk ke asrama bersama Hanif temannya yang dari Bali mereka berdua memilih asrama Babten, yang didalamnya terdapat mahasiswa berbagai macam negara. Ada seorang India berjualan makanan khas negaranya sehingga terlintas dibayangan Kerz ingin menolong Happy untuk mendristributori<span> </span>barang dagangan Happy. Dan Happy pun setuju diajak bekerja sama oleh Kerz.<span> </span>Dengan seiring bertemunya Kerz dengan Happy karena adanya bisnis, Kerz sering memikiran Happy, dia kagum dengan ketangguhan<span> </span>Happy dan keberaniannya dan selama ini Kerz belum pernah temui seorang wanita yang semandiri Happy.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz mendaftarkan diri untuk mengikuti kajian Ekonomi Islam yang diselenggarakan oleh ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). Di sana dia melihat nama Happy juga mendaftarkan diri. Hari inilah pertama kalinya aku mengikuti kajian pakeis dan pemakalah pertama yaitu dari kelompok Happy. Aku kagum dengannya disisi lain dia juga aktif mengikuti kajian ini. Kemampuan intelektualnya, pencerahannya membawa kharisma yang menawan dengan wajahnya yang imut abis tak dikenali kalau dia sudah tingkat 3. Suasana diskusi begitu ramai dan memang hidup. Senyumannya membuat dia semakin imut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">#<span> </span><span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sabtu pagi adalah jadwalku pergi ke masjid Al-Azhar untuk tallaqi tentang Fathul Barri bersama syeikh yang ada di masjid. Kulihat di depan Jalan Raya Kulliyah Banin banyak orang yang berkerumunan, mengakibatkan jalan menjadi macet. Aku semakin penasaran karena disekitar kerumunan itu banyak mahasiswa yang mengerumuninya. Aku semakin bertanya-tanya ada gerangan apakah di sana kok tumben orang Indonesia ikut melihat, pikiranku semakin tak beres setelah melihat tas punggng milik Happy dibawa oleh salah seorang mahasiswa Al-Azhar. Kuangkat kakiku dan terus berlari. Tidaaaaak……mbak Happyyy………<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz membopong Happy bersama temannya yang ada disekitar kerumunana itu ke Rumah Sakit Hussein. Tubuh Happy berlumuran darah, Happy tidak sadarkan diri. Kerz menunggu di depan ruangan UGD. Kerz membuka tas punggung Happy dibukalah buku diary Happy.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">9 september 2008<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Hari inilah pertama kalinya aku mau menerima ajakan pemuda itu. Entah mengapa saat pertama kali aku melihatnya, dia begitu beda dengan lelaki yang lain. Tepat hari ini pertama kalinya aku duduk berdua menikmati segarnya juz mangga bersama laki-laki. Tatapannya mengingatkanku pada seseorang yaitu bapakku. Bapakku telah meninggal. Hidupku semakin semangat saat bertemu lelaki itu. Kerz andai kau tahu akan hati ini ah lupakan saja…mungkin dia masih anak kecil masih tingkat 1. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Maaf apakah kamu temannya?”, tanya seorang dokter.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Ya, memang ada apa dok?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“<span> </span>Dia hanya bisa bertahan hanya beberapa hari karena dia terkena penyakit paru-paru basah yang kronis dan tulang-tulangnya rapuh tidak dapat ditolong lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ ah ini gak mungkin, mbak Happy pokoknya harus kuat”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz melihat ke arah Happy, matanya yang sayu dengan dipenuhi kelelahan. Kerz menangis di balik kaca dia tidak bisa menahan derita yang dialami Happy. Kerz memasuki ruangan dan menunggu disamping tempat Happy terbaring dia juga belum sadarkan diri. Kerz menunggu sambil membaca Al-Quran, tiba-tiba jari-jemari Happy bergerak sedikit demi sedikit. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kerz … ana haus”. Rintih Happy.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz menuangkan air minum ke gelas. Tiba-tiba ketua kekeluargaan Happy dan teman-teman yang lain datang menjenguk Happy. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Jika aku sudah gak ada, tolong kamu kasih ini untuk Ibuku dan adik-adikku”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Mbak bertahan mbak jangan ngomong gitu, mbak harus kuat!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ tolong jaga diary ana. Maafkan ana jika ana ada salah, belajar yang rajin ya, jangan terlena dengan keadaan, minhahnya dipertahankan. <i>Asshadu alla ilaa haillallah wa asshadu anna muhammadar rosulullah</i>….<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mbaaaaaaaaaaaaaaaaaak……………….Happy……….Happy…..<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Suara tangis dan haru biru memenuhi ruangan kamar Happy. Semua menjadi sedih. Kerz tetap menangis. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Sudah Kerz, ikhlaskan dia. Liat dia tersenyum, sekarang kita doakan saja dia.” kata seorang teman di sampingku. <span> </span>Happy disholatkan di masjid Al-Azhar dan di makamkan di Darrosah. Banyak orang yang ikut andil dalam pemakaman. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">#<span> </span>#<span> </span>#<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz sudah lepas Lc dia memperoleh predikat mumtaz dan sudah hapal 30 juz. Kini dia menunggu tiket Bz untuk pulang ke Indonesia. Terlintas dia teringat Helwa yang tak pernah dia hubungi. Kerz tersenyum bahwa dia ingin melamar Helwa. Dan akhirnya tiket pun turun, kerz kembali pulang ke Indonesia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ibu kerz terkejut saat dia melihat anaknya yang tumbuh semakin dewasa dan bijaksana.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ini Manna ya? Kok udah semakin cantik aja yah, adik kakak. Kalau kakak bukan kakakmu pasti udah kakak lamar duluan, heheheh…”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Ah, kakak ada-ada aja”. jawab Manna dengan tersipu. Suasana rumah begitu ramai dan banyak para tetangga yang berdatangan menyambut kedatanganku. Kutanyakan tentang kabar tentang Helwa pada ibuku, tetapi ibuku tidak menjawab hanya diam dan mengarah ke topik pembicaran yang lain. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Keesokan harinya Kerz pergi ke rumah Helwa, rumah Helwa semakin <i>excellent</i> dan besar. Kerz memencet bel, seketika itu gerbang terbuka dengan sendirinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“<i>Assalamualaikum</i>”. Sapa Kerz <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“<i>Waalikumslam</i>”. Helwa terkejut saat melihat kedatangan Kerz. Kerz juga terkejut oleh perut Helwa yang telah<span> </span>membuncit. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Kamu sehat? basa-basi Kerz.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“Maafkan aku Kerz, aku disuruh bapakku menikah dengan pilihannya. Dia anaknya dubes. Maafkan aku yang mengingkari janjimu itu. Aku orang terjahat yang melukai hatimu”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kerz menghela nafas panjang dan hanya diam membisu. Pandangan Kerz kosong, entah kata-kata apa yang tepat dikeluarkan dari bibir Kerz. Sementara Helwa tetap menangis. Kerz segera pamit dan meninggalkan Helwa dengan senyuman yang memaksa disertai kekecewaan yang mendalam. Teringat Kerz akan kertas dan amplop yang diberikan dari Happy untuk keluarganya di Lombok. Ternyata isi surat tersebut juga ada untuk Kerz.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">“ Kerz, maafkan aku sebelumnya, mungkin dengan surat ini, jika aku sudah tiada, tolong kamu bersilaturrahmi ke tempatku di Lombok untuk memberikan amlop ini untuk ibuku. Setidaknya aku mengharapkan kamu untuk dakwah di daerahku, sebab tidak ada anak sekolah di Al-Azhar kecuali aku yang dirikan di daerahku. Dan kini aku sudah tiada. Terima kasih sebelumnya Kerz. Jikalau kamu sibuk, aku tidak bisa memaksa hanya satu yang terpenting tolong berikan surat terakhirku untuk ibu”. Wassalam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebelum Kerz ke Lombok, Kerz mencari pekerjaan dan akhirrnya kini Kerz sudah menjadi imam Masjid Jami’ di Trenggalek dan diterima sebagai pegawai bank Syari’ah. Bekal Kerz sudah cukup segera mungkin dia berangkat ke Lombok. Di dalam bis Kerz hampir di hipnotis oleh orang yang akan merampas barang-barang Kerz. Tiba-tib muncul seorang perempuan berkerudung hitam mengenakan kemeja hitam dan celana putih. Wanita itu menendang dan marah-marah dengan memakai bahasa Lombok. Kerz masih tetap mengamati wanita itu, menurut Kerz tidak asing lagi wajah wanita itu.<span> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">“ Orang baru ya bli? Pantesan kalem banget sih jadi orang? Gak bisa bela diri ya?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Kerz masih diam membisu, kata-kata itu mengingatkan pada Happy. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ngomong dong! Diam aja sih?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Maaf mbak, mbak mirip dengan teman saya yang di Kairo, dari gaya dan bicaranya. Tapi tiga tahun yang lalu sudah meninggal”. Wanita itu terkejut dengan mata yang terbelalak kaget.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“Apa? Mirip temanmu?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Ya. Namanya Happy Marroh Wahidah”. Wanita itu langsung menangis dan tertunduk dengan lesu, Kerz menjadi bingung. “ itu kakakku bli”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>“ Maaf mbak, berarti mbak adiknya, maksud saya kesini untuk menemui ibu mbak untuk memberikan titipan ini dari Happy”. Wanita itu langsung mempersilahkan Kerz menuju ke rumahnya. Ibu Happy menyambut dengan senang dan warga lainnya pun merasa senang, ada orang dari Jawa yang mau memberikan tausiah ataupun kegiatan pengajian untuk masyarakat. Kerz tidak berlama-lama menginap di rumah ibu Happy karena Kerz juga ada tugas sebagai pegawai bank Syari’ah. Sementara Kerz masih bolak-balik Trenggalek-Lombok. Menyebabkan Kerz mempunyai rasa terhadap wanita itu adiknya Happy yang bernama Laili anak lulusan UI jurusan Matematika. Akhirnya Kerz melamar Laili dengan jarak waktu yang tidak lama mereka menikah dan hidup bahagia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Laili.............malam ini menjadi malam kita…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span> </span>Laili ………kaulah malamku saat ini….<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-28021858924656397912011-08-18T16:24:00.000-07:002011-08-18T17:22:34.901-07:00Perjuangan untuk mendapatkan foto pak B.J Habiebie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKA7M1vFl8LPq3kvZ4rH8N_7chSTjqay0Jq8Jn6Xj2KeaEEUkK81-eVYN9BmTmOpzenR6_JHLykkQuE1nc3nfNtZLkszNujFErKCkJgU5tIEsPTrTx9AX91EjhRxsFlZw6Z8jrTEHmO5vL/s1600/DSC08071.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKA7M1vFl8LPq3kvZ4rH8N_7chSTjqay0Jq8Jn6Xj2KeaEEUkK81-eVYN9BmTmOpzenR6_JHLykkQuE1nc3nfNtZLkszNujFErKCkJgU5tIEsPTrTx9AX91EjhRxsFlZw6Z8jrTEHmO5vL/s320/DSC08071.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZn9bwOQgusKlrIh_IkwlPjNk_mTHrbPyDr4FCJuzaSMTCggk6HnhsgNycR0n4zF8wjlLM63xQ4mbdTxmLGB2FLXALS-PG7NT6f2gPGzJPBXwsH7q72Lil5gdtJADF336jMX8eHgTbrVfL/s1600/DSC08072.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZn9bwOQgusKlrIh_IkwlPjNk_mTHrbPyDr4FCJuzaSMTCggk6HnhsgNycR0n4zF8wjlLM63xQ4mbdTxmLGB2FLXALS-PG7NT6f2gPGzJPBXwsH7q72Lil5gdtJADF336jMX8eHgTbrVfL/s320/DSC08072.JPG" width="320" /></a></div>Kairo, Gedung ACC, tanggal 6 Juni 2011 adalah hari yang mana membuat diriku entah lupa akan diriku ini siapa. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa orang seperti aku bisa bertemu dengan Pak Habibi. " panggil saja saya eyang, karena saya adalah eyang kalian kan? Itulah penggalan kalimat beliau. Dari awal aku sudah berniat bahwa aku ingin bertanya saat ada forum tanya jawab eh,,,ternyata acara inin di moderatori oleh pak dubes. Wal akhir aku tidak terpilkih menjadi penanya yang handal, yah wajar saja memang aku orang biasa jadi tidak terpilih deh,hehehe. Tapi semangat untuk menjumpai Eyang Habibi tidak terputus seperti itu saja. Aku masih teringat lagu Joshua yang menyanyikan dengan penggalan kata " bikin pesawat terbang seperti pak Habibi.....". Saat itu aku masih kecil aku hanya bisa mengikuti nyanyian Joshua, sempat terpikir olehku kapankah aku bisa menemui beliau. Dan akhirnya kini terjawab bahwa saat ini aku bisa menyaksikan dengan kasat mataku ini. Aku terharu tak bisa berucap saat beliau akan terbang ke Mesir. Walaupun aku tak bisa dilihat oleh beliau, namun beliau bisa mendengar suaraku saat aku memanggil Eyang. Beliau menoleh dan saat itu aku foto. Diatas itulah perjuangan mencari foto beliau dengan dekat. Sebenarnya aku ingin berpose dengan beliau, tapi dilihat dari bodyguardnya yang banyak jadi aku kalahsaing. Tahukah kawan, bagaimana aku mendapatkan foto beliau? Dengan kucuran keringat yang deras aku mengejar beliau, aku menerobos di sela-sela orang-orang yang ingin mengambil fotonya dan disela-sela bodyguard yang bertubuh besar dan kuat itu. Aku tak sadar bahwa itu diriku bahwa diriku seorang perempuan. Hanya aku dan adik kelasku dari Jakarta yang mengejar Beliau sampai ke mobil. Aku terus mengejar sampai-sampai aku terjatuh dan tersikut orang-orang yang berjas hitam aku tak hiraukan itu semua yang ada dalam pikiranku hanya ingin bertemu beliau dengan dekat. Aku memanggil-manggil. "eyang....eyang....jangan pergi dulu". seketika itu dia masih berdiri di dalam mobil, aku juga masih disamping mobil beliau dan ternyata aku didorong oleh orang yang berjas hitam entah itu siapa. Dadaku terasa sakit Eyang masih menatapku iba dengan sorot matanya yang sayu. Eyang dipersilahkan masuk ke dalam mobil. Akhirany Eyang masuk ke dalam mobilo, sedangkan aku masih memanggil " Eyang....Eyang...Eyang...hadap sini eyang". aku foto Eyang di dalam mobil. Saat itu aku senang betul bisa bertatapmuka langsung dengan Eyang. " Eyang, doakan kita supaya sukses ya Eyang....doakan ya Eyang....". Masih sempat kata itu terucap sebelum Eyang meninggalkan kami.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Z89x3zPmvLWmTZd6HN21U0j_I6zLIeWGE8lWhRvys8BgziwYKq4xay50ebf70ff2QWX6L6xyOF7XTXtSwMBdQbK0ZTLlbdd-3iZaZq6S77pvVFhDL7H_w7mQe-6T_33msJck60iOq7Fe/s1600/DSC_0129.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Z89x3zPmvLWmTZd6HN21U0j_I6zLIeWGE8lWhRvys8BgziwYKq4xay50ebf70ff2QWX6L6xyOF7XTXtSwMBdQbK0ZTLlbdd-3iZaZq6S77pvVFhDL7H_w7mQe-6T_33msJck60iOq7Fe/s320/DSC_0129.JPG" width="320" /></a></div>" Kalau sudah memulai pasti tak akan berhenti". Ya, kata-kata itu dari Eyang untuk menjadi orang sukses dan tak pernah mengenal putus asa. Foto ini aku ambil dari temanku saat berada di Wisma nusantara. Jika aku teringat saat aku melangkah untuk mengejar-ngejar beliau memang lucu dan ingin tertawa. Aku tak sadar bahwa itu adalah diriku kawan. heheheheh.....khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-18314335056075736082011-08-18T15:25:00.000-07:002011-08-18T17:22:07.393-07:00Asa Yang Pasti<link href="file:///C:%5CUsers%5Cmila%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cmila%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cmila%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">Mesir adalah tempat para ulama menutut ilmu. Banyak yang terdapat di dalamnya tokoh para ulama-ulama yang menjadi contoh sari tauladan yang baik. Begitu banyak dari mancan negara yang berbondong-bondong menuju Mesir untuk mencari ilmunya. Dari belahan benua manapun semua ada di Mesir. Mahasiswa Indonesia tergolong<span> </span>banyak yang melanjutkan studinya ke negeri kinanah ini. </div><div class="MsoNormal">Untuk memudahkan dalam pengurusan mahasiswa Indonesia yang berdomisili di Mesir, maka mahasiswa Indonesia membentuk suatu persatuan yang didalamnya mencakup keseluruhan masalah-masalah mahasiswa yang berdomisili di Mesir. Persatuan tersebut dikenal sebagai nama sebutan PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia). Di dalamnya terdapat cabang-cabang organisasi lainnya namun PPMI tetap membentengi organisasi-organisasi yang ada di Mesir. Di sana terbentuk suatu kelompok-kelompok tertentu yang menjadikan kebingungan mahasiswa baru yang sampai di Mesir. Begitu banyak selebaran pamflet yang berbeda-beda dan dengan corak kegiatan yang berbeda-beda. Memang setiap manusia berhak mengutarakan kebebasaanya. Yang akan ke kanan dan yang akan ke kiri tetapi selama dalam batasan koridor syaria’ah. </div><div class="MsoNormal">Organisaasi juga dapat untuk mengembangkan bakat kita di dalamnya. Tetapi dilihat-lihat dulu, organisasi manakah yang tepat bagi kita. Anehnya banyak organisasi-organisasi yang ada di Mesir ini menjadi turun-temurun. Dan banyak yang mengekrut mahasiswa baru<span> </span>supaya masuk ke dalam organisasi tersebut. Seorang mahasiswa yang aktivis, sering kita jumpai di kendaraan yang berjalan kesana kemari. Begitu banyak yang dia geluti sehingga dia bingung mengisi waktunya. Karena sudah masuk di dalam organisasi tersebut. Menjadikan mahasiswa tersebut kurang kondusif dengan organisasi yang ia geluti. </div><div class="MsoNormal">Kurang lebih mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir berjumlah 5000 orang. Tetapi mengapa yang hadir dalam acara PPMI hanya sebagian saja? Yang hadir mungkin maksimal sekitar 200 orang. Untuk organisasi putri yang<span> </span>mewadahi keputrian-keputrian dari berbagai daerah, sering kita sebut dengan nama WIHDAH. Tetapi mengapa saat WIHDAH mengadakan acara yang hadir hanya beberapa saja? Padahal acara tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun. Coba kita melihat pada akhir bulan Januari tanggal 25 sampai bulan Februari yang lalu, Mesir masih saja bergejolak dengan demo dan telah memakan banyak korban. Pada saat itu pemerintah menyuruh untuk evakuasi ke Indonesia dengan melalui mendaftar ke keluargaan masing-masing. Di bawah organisasi PPMI ada organisasi kekeluargaan yang disana ada persatuan untuk tiap-tiap daerah supaya lebih mudah untuk mengurus mahasiswa yang ada di Mesir. Terdengar kabar tersebut, banyak orang-orang yang mendaftarkan diri ke keluargaannya masing-masing. Dari orang yang tidak pernah kelihatan di organisasi akhirnya sekarang kelihatan juga. Saat berada di bandara banyak dari kita yang belum pernah melihat wajah-wajah asing yang sebelumnya belum pernah kita bertatap muka saat acara di WIHDAH atau di PPMI.</div><div class="MsoNormal">Selain organisasi kekeluargaan juga ada banyak organisasi lain-lainnya. Bahkan pola pemikiran organisaasi berbeda.menyebabkan sedikit renggangnya tali persaudaraan diantara organisasi-organisasi lainnya. Parahnya sebagian organisasi mengklaim bahwa dirinya yang paling benar dan menganggap yang lain salah. Dan sifat ini benar-benar mematikan yang lain. Organisasi juga bisa menjadi wadah perkumpulan yang mengkaji pola pemikiran yang meleset menjadi yang benar dan murni sesuai dengan kaidah Islam. </div><div class="MsoNormal">Kita sebagai mahasiswa memilih organisasi yang pas untuk kita bawa nanti ke daerah kita dan untuk negara kita. Bukan hanya mencari materi dan menduduki kursi pejabat dengan bermain politik. Kita bisa bermain polotik tetapi dengan berlandaskan agama yang sesuai dengan batasan syaria’ah. </div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ilmu memang sangatlah penting bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Dengan ilmu kita bisa menggapai cita-cita kita dan terarah tujuan kita untuk hidup di dunia dan untuk bekal kita ke akhirat. Selain ilmu agama kita juga mendalami ilmu sosial dan tekhnologi supaya kita tidak ketinggalan jaman. Karena bangsa barat sudah memasuki negara kita dengan membawa virus-virus jelek. Kita menyiapkan diri untuk Negara kita supaya kita tetap waspada dan jangan sampai terulang kembali masa-masa yang silam. Sehingga kita kita bisa dibohongi dan dijajah kembali oleh negara-negara lain. Jika kita melihat masa silam sungguh sangat memilukan nasib saudara-saudara kita melawan para penjajah dengan mengorbankan nyawa. Kita yang menikmati kemerdekaan ini, kita juga berjuang untuk mendapatkan yang terbaik bagi negeri kita ini supaya menjadi utuh sampai akhir zaman nanti.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Coba kita melihat lalat . Jika lalat hinggap ke suatu makanan ke makanan yang lain, lalat itu akan meninggalkan bekas yang di dalamnya ada berbagai kuman dan penyakit. Begitu juga jika ada seorang atau beberapa orang yang mengikuti organisasi, kemudian ia keluar dari organisasi berarti orang itu juga meninggalkan bekas yaitu hanya meninggalkan nama saja atau bisa juga dikatakan hanya sekedar “nebeng nama”. Sudah banyak kita jumpai di berbagai banyak organisasi sebagian ada yang aktif dan ada yang tidak aktif. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketidak cocokan dengan suatu organisasi itu adalah lumrah manusia. Sebagai senior organisasi menghubungi seseorang untuk aktif di organisasi dan orang itu menolak, maka tidak perlu dipaksakan. Jika seseorang tidak cocok dengan organisasi itu sendiri, secepatnya memberi tahu ke ketua pengurus untuk melepaskan diri dari organisasi tersebut. Sehingga nama dapat di hapus dan tidak dikatakan hanya sekedar menebeng nama. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Untuk meningkatkan keaktifan organisasi bisa menghubungi koneksi dengan organisasi yang ada di Indonesia supaya dapat memperluas jaringan komunikasinya sehingga menghasilkan suatu wadah yang kondusif. Didirikan berbagai macam organisasi tentunya sudah terdapat tujuan dari visi dan misinya masing-masing. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kita adalah mahasiswa yang telah dipilih untuk melanjutkan studi di Mesir ini. Patut kita mensyukurinya karena banyak orang-orang juga yang ingin melanjutkan ke Mesir<span> </span>namun belum berhasil. Bukankah kita mengetahui kekurangan yang ada di daerah kita? Sungguh disayangkan jika daerah kita terbelakang. Dan masih banyak hal yang harus kita gapai untuk masa depan bangsa dan negara. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari evakusai kemarin, kita banyak dianggap orang-orang dengan <span> </span>julukan yang pintar ,sholeh dan bijaksana. Karena kita belajar dalam ruang lingkup orang-orang yang demikian. Dari Al-Azhar banyak dilahirkan para ulama-ulama. Apalagi orang awam atau orang abangan melihat bahwa mahasiswa Mesir itu adalah orang yang patut disegani dan ditiru. Sehingga mahasiswa Mesir yang akan terjun ke masyarakat dengan dakwah agama yang benar dan bukan dengan menyebar pemikiran yag liberal. Nau’dzubillah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari organisasi sendiri dapat terbentuk kepribadian seseorang jika orang itu aktif di dalamnya dan bersungguh-sungguh mewujudkan impiannya untuk membangun bangsa dan negara. Bersifat terbuka dengan organisasi lain, tidak merasa benar atas pemikiran sendiri, mau menerima pendapat dari golongan manapun, tidak memandang ras dan suku adalah sifat terpuji untuk berorganisasi. Kita buka pikiran kita dan mau menerima pendapat orang dengan berlapang dada. Setelah<span> </span>itu kita kaji kembali apa yang rancu supaya terlihat titik temunya. Bukan hanya saling menyalahkan dan menganggap dirinya paling benar. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kesemangatan dan ketekunan adalah sesuatu kekuatan yang tumbuh dari diri sendiri untuk selalu tetap berorganisasi dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Menghilangkan sifat tidak percaya diri jika berhadapan dengan orang banyak. Membuktikan untuk diri kita sendiri bahwa kita bisa. Bukankah Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang telah berusaha? Kita mencoba semampu kita untuk menjadi yang terbaik. Jikalau kita salah, kita menerima masukan dari orang lain dengan lapang dada. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Memang ilmu dan teknologi juga penting untuk kebutuhan kita sehingga kita tidak sampai ketinggalan zaman. Seperti saudara kita yang menempuh studi di Jepang, Australia dan negara-negara lainnya sangat maju di bidang intelektualnya. Sehingga menghasilkan berbagai macam ilmuwan yang intelek. Di Mesir ini juga perlu membutuhkan keintelektualan untuk bekal nanti di masa yang akan datang dan menyeimbangkan dengan Al-Quran dan Hadist agar tidak keluar dari syari’ah agama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Untuk membangun mahasiswa yang intelek, dibutuhkan dengan pola pikir yang jernih dan banyak pengetahuan kemudian dikembangkan dalam sebuah forum. Dapat juga mengundang mahasiswa lain supaya menghasilkan suatu ilmu yang benar dan jernih jadi mereka juga saling <i>take and give</i>. Perlu dihindari jika mengedepankan ego. Sungguh kasihan jika hanya dapat mengedepankan ego dan mengakibatkan perang mulut. Jika tercapainya adu mulut seperti itu, apakah kita tidak malu terhadap anak kecil yang sangat jauh di bawah kita? Anak kecil wajar saja jika beradu mulut sebab mereka masih dalam masa pertumbuhan. Jika kita beradu mulut kemudian bertengakar<span> </span>ditambah lagi tidak ada hasil dan titik temu yang kita dapatkan berarti kita masih seperti anak kecil. <span> </span>Padahal kita sudah dewasa. Masih ingatkah kita masa sekolah dulu bahwa kita telah diajarkan oleh guru kita jika kita berbica dengan baik dan benar? Malukah jika sifat kita<span> </span>seperti anak-anak? Otomatis pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa dijawab dari diri kita masing-masing. Sungguh kecil diri kita dibandingkan dengann anak kecil jika kita selalu beradu mulut dalam memecahkan masalah. Bukankah memecahkan masalah dengan kepala dingin agar kita dapat mencapai yang terbaik? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bukan sekedar pandai berbicara, banyak berfatwa dan banyak menyela. Namun kualitas pemikiran yang intelek itu lebih berisi dari pada orang yang banyak bicara dan tidak berarti apa-apa. Seperti dalam ungkapan tong kosong nyaring bunyinya. Kepintaran dan kecerdasan otak memang perlu untuk menjadi pokok seorang intelek dan ilmuwan. Tidak perlu berkecil hati jika pikiran kita tak secerdas mereka. Kita yakin dan percaya diri bahwa kita juga bisa menjadi orang seperti mereka.<o:p></o:p></span></div>khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-30070014361512499852011-08-16T20:34:00.000-07:002011-08-18T17:22:59.360-07:00nothingaku hanyalah manusia biasa yang tidak bisa merangkai kata-kata seperti kalanya para pujangga. namun, aku ingin bercerita untuk teman-temanku yang ada di seluruh belahan dunia. Tunggulah kawan jika pada waktunya aku akan bercerita lewat goresan tintaku ini. memang hidup harus dilalui dikala senang maupun duka. seperti yang rasakan disini, sebelm aku menginjakkan kaki di negeri seribu menara ini, begitu banyak yang dihadapi, dan disini pun juga selalu menemani rasa suks maupun duka. tapi tdaklah aku takut sebab ada Allah yang selalu menemaniku. kisah selanjutanya akan segera aku tulis untukmu kawankhoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5613096305213789216.post-1846313675599263862011-05-14T12:41:00.001-07:002011-05-14T12:41:58.266-07:00blog baru Qassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh<br />
alhamdulilah blok Q jd....khoirotul islamiyahhttp://www.blogger.com/profile/03184426438209145181noreply@blogger.com2