Sabtu, 22 September 2012

My Time

mungkin tak banyak ada orang yan sepertiku. susah senang ku tapaki satu demi satu. pahitnya dunia sudah banyak yang sering aku lewati. cucuran deras keringat yang selalu mengalir di setiap tengah langkahku. tak terasa kerutan di dahikupun semakin menambah. kini, sudah 3 tahun ku menapaki kaki ini di negeri ini. Tiggal setahun lagi aku lulus, amin. Namun, sudah pantaskah aku terjun ke dunia mengemban amanah ini? Rasanya diri ini semakin takut untuk menghadapi dunia. Mau jadi apa, kemana dan dengan siapa?

Jika aku ingat perjalananku yang sangat penuh dengan jurang. kerja serabutan kesana kemari, tapi tak pernah kuhiraukan sampai diri ini terjatuh dalam air lumpur yang dangkal. Seluruh sepatuku pun kotor dilumuri lumpur yang menempel di sepatuku. Disini aku sendiri, yah sendiri. Aku tak layaknya punya teman yang selalu siap menemaniku, teringat temanku di Indonesia yang siap menemaniku kapan saja namun itu dulu sekarang sudah tidak lagi. Kisaran jarak yang amat jauh. Aku merindukan sosok teman. Bukan hanya waktu minta tolong saja datang ke kita. Sebenarnya diri ini ingin seperti teman2 lain yang memiliki suolmet sendiri2. Tapi aku tahu aku bukan orang seperti itu, aku tahu bisa menjalaninya sendiri. Asalkan Allah selalu bersamaku. Aku bahagia menjadi diri sendiri dan tak bergantung pada orang lain.

Jika teringat daerah Kairo ini, yang begitu banyak kejahatan. pencopetan, pendobrakan, penodongan itu pun semua yang kena mayoritas orang asing dan yang paling sering berparas Asia. Aku hanya bisa berdoa dalam hati, Ya Allah jagalah setiap langkah hamba. Sebenarnya diri ini juga merasa takut, tapi meski bagaimana lagi? inilah perjuangan hidup. Perjalanan hidupku masih panjang, bukan hanya main-main.

Al-Qur'an, begitu sulitnya jika ku harus menghapalnya. Tetapi Al-Qur'an bukan hanya untuk di hapal saja. Dipahami artinya dalam-dalam sampai masuk ke hati dan ingat jangan sampai tidak memperhatikannya setiap hari dan setiap waktu. Itu yang tersirat dalam Al-Qur'an adalah kata-kata Allah SWT. Allah tidak menghumbar janji2_Nya. bukan seperti manusia yang banyak menghumbar janji. Dari penggalan kalam-kalam Ilahi lah aku bisa merasakan jka diri ini tak pernah sendiri. Allah selalu bersama kita dan meniolong hamba-hambap_Nya.

Aku menyetor hapalanku di Darosah tempat Syeik Nabil. Disana aku baru mengapal beberapa juz, banyak teman-teman darimancan negara yang bersemangat menghapal. Ketika sudah menghapal satu surat, kembali hapalan kita diulang kembali dengan sistem ujian. Soal diambil dari ayat2 secara acak, menjadikan bingung. Maka dari itu Al-Qur'an tak lebih dari sekedar hapaln, tapi harus menyatu dengan jiwa dan raga.  Tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk merekatkan hatiku dengan Al-Quran. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar